Kisah Inspiratif: Dari Dibully hingga Raih Dua Beasiswa Kedokteran Internasional

Jatengvox.com – Kenalkan, aku Yusril Ihza Mahendra. Perjalanan hidupku penuh liku, mulai dari masa kecil yang sederhana hingga berhasil meraih impian kuliah kedokteran di Rusia dengan dua beasiswa: BCB BAZNAS Scholarship dan Russian Government Scholarship.  

Perjalanan ini dimulai sejak SD, saat aku mulai belajar mandiri dengan berjualan alat tulis di kelas. Dari hasil menjual bolpoin dan pensil, aku bisa menabung untuk keperluan sekolah. 

Kebiasaan mandiri ini terus berlanjut hingga SMP. Di sana, aku aktif dalam berbagai kegiatan seperti karate, pramuka, seni tari, dan organisasi OSIS. Cita-citaku sederhana, yakni sekolah dengan beasiswa agar meringankan beban orang tua.

Baca juga:  Awal Puasa Ramadhan 2025 Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU
Yusril, alumni SMK Wikrama Jepara

Ketika masuk SMK Wikrama 1 Jepara, aku memilih jurusan Software Engineering untuk melatih logika dan kreativitas. Namun, impianku menjadi dokter harus tertunda karena aturan yang mensyaratkan lulusan SMA IPA untuk masuk kedokteran. 

Aku pun mengalihkan fokus dengan mengambil jurusan Pendidikan Seni Tari di Universitas Negeri Semarang (UNNES) setelah mendapatkan beasiswa Bidikmisi.

Selain akademik Yusril juga pandai di bidang Tari dan Karate

Saat kuliah, aku mulai menyadari minatku di bidang kesehatan mental. Skripsiku berjudul “Tari Denok sebagai Media Terapi Gangguan Mental Skizofrenia dengan Pendekatan Psikososial di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang” menjadi bukti komitmenku terhadap isu ini.  

Baca juga:  Sri Mulyani Ungkap Alokasi Anggaran untuk Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi

Namun, mimpi menjadi dokter tak pernah padam. Aku mencoba mendaftar beasiswa kedokteran di Turki dan China, tetapi gagal mendapatkan dukungan finansial.

Di tengah kebimbangan, aku mendapat dorongan spiritual untuk mencoba beasiswa ke Rusia. Akhirnya, aku diterima di Ryazan Medical State University named after I.P. Pavlov, berkat dua beasiswa sekaligus.  

Baca juga:  Suasana Hangat di Tengah Publik! Ahok dan Anies Reuni di Peluncuran Buku Makanya, Mikir

Tak jarang, aku menghadapi ejekan dan cibiran. Ada yang bilang,  

“Yusril, sadar diri dong. Bapakmu cuma tukang bensin eceran, ibumu jualan lauk keliling. Mana mungkin bisa kuliah kedokteran?, ” cemooh orang-orang terhadapku. 

Tapi aku menjadikan semua itu motivasi. Kini, aku bisa membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk bermimpi besar.  

Jangan pernah menyerah pada mimpi, meski dunia meragukanmu. Jadilah pribadi yang bermanfaat untuk orang lain tanpa menjatuhkan mereka. Semoga ceritaku menginspirasi!***

Pos terkait

mandira-ads