Kontroversi Rocky Gerung Soal Timnas Indonesia: Kritik Terhadap Euforia Naturalisasi

Jatengvox.com – Rocky Gerung, seorang akademisi dan pengamat politik yang dikenal kerap melontarkan komentar kritis, kali ini menyoroti isu yang berhubungan dengan sepak bola nasional.

Dalam sebuah diskusi bersama jurnalis Hersubeno Arief yang dibagikan ulang oleh akun Instagram @vidiogoal, Rocky memberikan pandangan kontroversial terkait euforia yang sedang melanda persepakbolaan Indonesia.

Rocky menilai bahwa euforia yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia saat ini sebenarnya telah membuat publik lupa tentang kenyataan di lapangan.

“Hari-hari ini kita mungkin melihat ada euforia di dalam persepakbolaan kita. Tapi euforia itu membatalkan atau membuat kita lupa yang bermain di lapangan itu sebetulnya bukan grup (timnas) yang kita idealkan sebetulnya,” kata Rocky dalam perbincangan tersebut.

Baca juga:  Prabowo Subianto Tegaskan Komitmen Pemberantasan Korupsi, Fokus pada Pemulihan Kerugian Negara

Lebih jauh, Rocky juga menyampaikan kritik keras terhadap fenomena naturalisasi yang sedang marak di Indonesia.

Ia menyebut bahwa naturalisasi tak ubahnya seperti bentuk “penipuan sensasi.” “Karena apa yang sekarang disebut sebagai naturalisasi itu semacam penipuan terhadap sensasi itu,” ujarnya menegaskan.

Keterlibatan Rocky Gerung dalam Dunia Olahraga

Rocky Gerung mungkin lebih dikenal karena pandangan politik dan sosialnya yang kerap kontroversial, namun keterlibatannya di dunia olahraga tidak bisa dianggap remeh.

Pria yang lahir di Manado pada 20 Januari 1959 ini, selain seorang akademisi, juga merupakan pengurus di Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) untuk periode 2023-2027.

Baca juga:  Erick Thohir Siapkan Skuad Timnas Indonesia Bertabur Pemain Keturunan, Dapatkah Naturalisasi Lancar?

Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi, sebuah posisi yang membawanya aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan internasional bersama atlet-atlet Indonesia.

Tak jarang, ia terlihat mendampingi para atlet dalam berbagai kompetisi panjat tebing tingkat dunia.

Hobi Rocky dalam mendaki gunung juga menambah warna dalam kehidupannya di luar dunia akademis dan politik.

Ia bahkan pernah menyebut Gunung Rinjani sebagai gunung favoritnya, menunjukkan kecintaannya pada kegiatan alam bebas.

Pandangan Berbeda dalam Kancah Sepak Bola

Kritik Rocky Gerung terhadap naturalisasi dalam sepak bola bisa dibilang mencerminkan sudut pandangnya yang khas dalam menilai fenomena sosial dan politik.

Baca juga:  Nilai-nilai Kepahlawanan yang Masih Relevan di Tengah Arus Modernisasi

Dalam konteks sepak bola nasional, pernyataan ini tentu memancing diskusi lebih lanjut mengenai apakah naturalisasi pemain asing benar-benar menjadi solusi jangka panjang bagi peningkatan prestasi timnas, atau justru mengaburkan potensi talenta lokal.

Kontroversi yang disulut oleh Rocky Gerung menambah daftar panjang kritiknya terhadap berbagai fenomena sosial yang terjadi di Indonesia.

Namun, terlepas dari kontroversi ini, keterlibatan Rocky di dunia olahraga, khususnya panjat tebing, menunjukkan bahwa ia memiliki minat luas dan kepedulian terhadap pengembangan olahraga nasional.

Meski kritiknya kerap dianggap tajam, bagi sebagian orang, pandangan Rocky Gerung selalu berhasil membuka ruang diskusi baru, baik dalam dunia politik, sosial, maupun olahraga.***

Pos terkait

mandira-ads

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *