Gus Miftah Diduga Hina Penjual Es Teh di Acara Magelang Bersholawat

Jatengvox.com – Pendakwah terkenal, Miftah Maulana Habiburrman atau yang akrab disapa Gus Miftah, kini menjadi pusat perhatian publik setelah video dirinya diduga menghina seorang penjual es teh viral di media sosial.

Momen yang menjadi sorotan ini terjadi dalam acara Magelang Bersholawat yang sebelumnya diunggah di akun YouTube PCNU Kabupaten Magelang.

Namun, kini video tersebut dilaporkan sudah tidak ada di kanal tersebut.

Menurut pantauan, akun YouTube PCNU Kabupaten Magelang terakhir kali mengunggah video lima bulan yang lalu, sementara video acara Magelang Bersholawat sempat menarik perhatian netizen karena menampilkan momen yang memicu kontroversi.

Dalam rekaman yang viral, Gus Miftah terlihat berinteraksi dengan seorang penjual es teh yang sedang menjajakan dagangannya di lokasi acara.

Namun, cara Gus Miftah berkomunikasi dinilai tidak pantas oleh banyak warganet.

Baca juga:  Peran Pemuda dalam Sejarah Sumpah Pemuda dan Relevansinya Saat Ini

Dengan gaya santai, Gus Miftah diduga melontarkan kata-kata kasar kepada penjual tersebut.

“Es tehmu sih ekeh (masih banyak) nggak? Ya sana jual gobl*k,” ucap Gus Miftah sambil tertawa.

“Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir,” tambahnya.

Pernyataan ini disampaikan sambil tersenyum, sementara penjual es teh hanya terdiam tanpa memberikan respons.

Aksi ini memicu gelombang kritik dari warganet, yang menilai bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan sikap yang baik, apalagi datang dari seorang tokoh agama yang dikenal luas.

Tak hanya kritik di media sosial, akun Instagram Gus Miftah pun diserang komentar pedas oleh warganet.

Penjelasan Kuasa Hukum Gus Miftah

Menanggapi polemik tersebut, kuasa hukum Gus Miftah, Herdiyan Saksono, memberikan klarifikasi.

Baca juga:  Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Pasca Kontroversi

Menurut Herdiyan, apa yang dilakukan Gus Miftah adalah bagian dari gaya penyampaian dakwah yang sering menggunakan humor atau candaan sebagai intermezzo.

“Bahwa itulah guyonan atau gaya bahasa dalam penyampaian syiar, dalam penyampaian sebuah cerita yang dimaknai dengan pertanda-pertanda,” ujar Herdiyan dalam sebuah pernyataan video, Selasa (3/12/2024).

Ia menambahkan bahwa penyampaian cerita tersebut tidak bisa dilihat sepotong-potong.

“Sehingga perdebatan soal baik atau buruk, langkah yang diambil dalam cerita itu tidak bisa sepenggal-sepenggal, atau dipotong ceritanya,” imbuhnya.

Herdiyan juga mengimbau agar warganet dapat menyikapi persoalan ini dengan bijak dan tidak terburu-buru dalam memberikan penilaian negatif.

“Kita harus secara dewasa mengambil satu kesimpulan yang arif bijaksana dalam mengomentari suatu peristiwa,” kata Herdiyan.

Baca juga:  Prabowo Lantik Raffi Ahmad dan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden, Peran Baru untuk Bangsa

Dampak Kontroversi

Sementara itu, viralnya video ini membawa dampak besar terhadap citra Gus Miftah.

Sebagai tokoh publik sekaligus utusan khusus presiden, tindakan dan ucapannya kini berada di bawah sorotan tajam.

Tagar terkait dirinya bahkan sempat menjadi trending nomor satu di platform X (sebelumnya Twitter).

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa setiap tindakan dan ucapan tokoh masyarakat, terlebih yang terekam dan disebarluaskan secara digital, memiliki dampak besar terhadap persepsi publik.

Gus Miftah, yang sebelumnya dikenal dengan gaya dakwahnya yang santai dan merakyat, kini harus menghadapi reaksi keras dari masyarakat terkait insiden ini.

Ke depannya, semoga ada klarifikasi atau langkah yang lebih konkrit dari pihak Gus Miftah untuk mengatasi kontroversi ini dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.***

Pos terkait

mandira-ads