Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan kabar baik mengenai meningkatnya minat pemain keturunan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Keinginan para pemain diaspora ini telah membuka peluang baru bagi PSSI untuk memperkuat tim nasional di berbagai tingkatan.
Erick berharap Komisi X DPR RI dapat memberikan dukungan penuh demi melancarkan proses naturalisasi yang akan memfasilitasi keinginan para pemain tersebut.
Dalam upayanya ini, PSSI tidak hanya berfokus pada satu pemain saja. Selain Kevin Diks, pemain asal klub FC Copenhagen yang proses naturalisasinya tengah berjalan, Erick juga mengungkap bahwa PSSI telah mengajukan proses naturalisasi untuk dua pemain potensial Timnas Wanita Indonesia, yaitu Estella Loupatty dan Noa Leatomu.
Erick meyakini bahwa dukungan Komisi X DPR RI akan sangat berperan penting dalam mempercepat proses tersebut, terutama karena koordinasi dengan Menpora RI, Dito Ariotedjo, yang sudah menjalin komunikasi dengan Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas.
Erick menyampaikan langsung harapannya kepada Komisi X DPR RI tentang dukungan dari DPR.
“Saya minta dukungan dari Ibu (Komisi X), banyak diaspora kita ingin bergabung,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip pada Selasa, 29 Oktober 2024.
“Misalnya pemain timnas wanita dan Kevin Diks sudah melayangkan surat, Menpora sudah kirim surat ke Pak Supratman di Kemenkumham,” lanjutnya.
Erick menekankan bahwa proses naturalisasi ini diharapkan berjalan lancar dan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. “Mudah-mudahan bisa diproses dengan baik sehingga slot untuk pemain diaspora yang ingin bergabung baik di U-20, perempuan, dan senior bisa sesuai dengan target karena ada Februari dan Maret tahun depan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kevin Diks diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam pertandingan Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret 2025. Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Australia pada 20 Maret dan Bahrain pada 25 Maret 2025, yang akan menjadi kesempatan besar bagi Kevin untuk membawa tim nasional ke tahap yang lebih tinggi.***
