Tradisi Munggahan: Persiapan Menyambut Ramadhan dengan Doa-doa Mustajab

munggahan
munggahan

Jatengvox.com – Menjelang bulan suci Ramadhan, masyarakat Indonesia memiliki berbagai tradisi unik yang penuh makna.

Salah satunya adalah munggaran, sebuah budaya yang berasal dari masyarakat Sunda dan telah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam di berbagai daerah.

Tradisi ini biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga, sahabat, atau rekan kerja sambil menikmati hidangan khas dan berdoa untuk menyambut datangnya bulan penuh berkah.

Secara etimologi, kata “munggahan” berasal dari bahasa Sunda, yakni “munggah” yang berarti naik.

Dalam konteks tradisi ini, “naik” diartikan sebagai proses meningkatkan kualitas diri dalam menyongsong bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan.

Munggahan bukan hanya sekadar pertemuan biasa, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mempersiapkan hati agar lebih siap menjalani ibadah puasa dengan penuh keikhlasan.

Doa-Doa Pilihan dalam Acara Munggahan

Salah satu hal yang tidak pernah terlewatkan dalam acara munggahan adalah pembacaan doa.

Baca juga:  Menyusun Menu Sahur dan Berbuka, Cara Cerdas Persiapan Ramadan

Doa ini berfungsi sebagai ungkapan syukur sekaligus harapan agar diberikan kesempatan untuk menjalani bulan Ramadhan dengan penuh keberkahan.

Berikut beberapa doa yang dapat dibaca dalam acara munggahan, yang diambil dari hadis-hadis sahih:

1. Doa Memohon Sampai ke Bulan Ramadhan

Doa ini berasal dari Sayyidina ‘Ubadah bin al-Shamith (34 H), yang diajarkan oleh Rasulullah SAW agar umat Islam memohon agar diberikan kesempatan menjalani Ramadhan dengan penuh keberkahan:

اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا

Allahumma salimnî min ramadlâna wa sallim ramadlâna lî wa tasallamhu minnî mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, serta terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”

2. Doa Menyambut Bulan Baru

Ketika memasuki bulan Ramadhan, Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud.

Doa ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk bersyukur atas datangnya bulan suci:

Baca juga:  Kumpulan Ucapan Sambut Bulan Ramadhan 2025 Penuh Makna

هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ (٢ مَرَّتَيْنِ)، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ (٣ مَرَّاتٍ)، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا

Hilaalu rusydin wa khairin (2 kali), aamantu bil ladzii khalaqaka (3 kali), alhamdulillaahil ladzii dzahaba bi syahri kadzaa, wa jaa’a bi syahri kadzaa.

Artinya: “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini.”

3. Doa Memohon Kekuatan dan Keberkahan di Bulan Ramadhan

Imam Abdul ‘Aziz bin Abi Rawad (w. 159 H), seorang ahli hadis dan imam di Masjid Al-Haram, meriwayatkan sebuah doa yang bisa dipanjatkan menjelang Ramadhan.

Doa ini meminta agar diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat dalam menjalani ibadah di bulan suci:

اللّٰهمَّ أَظَلَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ، فَسَلِّمْهُ لِي وَسَلِّمْنِي فِيهِ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي، اللهمَّ ارْزُقْنِي صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ صَبْرًا واحْتِسَابًا، وَارْزُقَنِي فِيْهِ الْجَدَّ وَالْإِجْتِهَادَ والقُوَّةَ والنَّشَاطَ، وَأَعِذْنِي فِيهِ مِنَ السّآمَةِ وَالفَتْرَةِ وَالكَسَلِ والنُّعَاسِ, وَوَفِّقْنِي فيه لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاجْعَلهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Baca juga:  Bacaan Niat Sholat Tarawih, Tata Cara Lengkap untuk Sendiri dan Berjamaah

Artinya: “Ya Allah, telah datang bulan Ramadhan, maka selamatkanlah aku di dalamnya, dan selamatkan bulan ini untukku. Ya Allah, berikanlah aku kemampuan untuk menjalankan ibadah puasa dan salat malam dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Berikanlah aku semangat, kekuatan, dan ketekunan dalam menjalankan ibadah di bulan ini. Lindungilah aku dari kelemahan, rasa malas, dan kantuk. Dan berilah aku taufik untuk mendapatkan Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.”

Tradisi munggahan bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi lebih dari itu, ia menjadi wujud nyata persiapan spiritual sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Dalam tradisi ini, umat Islam diajak untuk mempererat tali silaturahmi, memohon keberkahan, serta meningkatkan kualitas ibadah agar lebih siap menyambut bulan suci dengan hati yang bersih dan penuh keikhlasan.***

Pos terkait

mandira-ads