Jatengvox.com – Berikut ini informasi mengenai penduan pelaksanaan salat Idul Adha mulai dari waktu pelaksanaa hingaa hal-hal yang dianjurkan.
Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang penuh dengan makna spiritual dan sosial.
Selain menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan salat Idul Adha secara berjamaah.
Agar pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan syariat, penting bagi kita untuk memahami panduan lengkap salat mulai dari niat, tata cara, hingga waktu pelaksanaannya.
Waktu Pelaksanaan
Salat dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya, dimulai setelah matahari terbit dan berakhir sebelum masuk waktu salat Zuhur.
Waktu terbaik untuk melaksanakan salat ini adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit hingga menjelang tengah hari.
Berbeda dengan salat Idul Fitri yang disunahkan agak sedikit terlambat agar memberi waktu orang menunaikan zakat fitrah, salat Idul Adha dianjurkan dilakukan lebih awal.
Hal ini bertujuan agar umat Islam dapat segera menyembelih hewan kurban setelah salat, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Niat
Seperti ibadah lainnya, niat merupakan hal yang sangat penting dalam salat Idul Adha. Berikut adalah niat salat Idul Adha secara lengkap:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
“ushalli sunnatan li ‘idil adha imaman/makmuman”
Artinya: Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.
Tata Cara
Salat dilakukan sebanyak dua rakaat, dengan beberapa tambahan takbir yang tidak terdapat pada salat biasa. Berikut tata caranya:
Rakaat Pertama:
Membaca niat.
Takbiratul ihram (takbir pertama saat memulai salat).
Membaca tujuh kali takbir tambahan, dengan mengangkat tangan dan membaca “Allahu Akbar” pada setiap takbir.
Setelah setiap takbir, disunnahkan membaca doa pendek seperti:
Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar.
Membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surah pendek seperti Surah Al-A’la.
Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kembali seperti salat pada umumnya.
Rakaat Kedua:
Setelah berdiri dari sujud, membaca lima kali takbir tambahan, dengan doa pendek di antara takbir.
Membaca Surah Al-Fatihah dan surah pendek, seperti Surah Al-Ghasyiyah.
Melanjutkan rukuk, i’tidal, sujud, hingga salam penutup.
Khutbah Setelah Salat
Setelah selesai melaksanakan salat, imam menyampaikan khutbah sebanyak dua bagian.
Khutbah ini tidak wajib, namun sangat dianjurkan untuk diikuti karena berisi pesan-pesan keagamaan, semangat berkurban, serta nilai-nilai keikhlasan dan pengorbanan.
Berbeda dengan salat Jumat yang mendahulukan khutbah sebelum salat, khutbah dalam salat Id dilaksanakan setelahnya.
Dianjurkan bagi jamaah untuk tetap mendengarkan khutbah dengan khusyuk hingga selesai.
Lokasi Pelaksanaan Salat
Salat Idul Adha dapat dilaksanakan di lapangan terbuka, masjid, atau tempat lain yang mampu menampung banyak jamaah.
Namun, yang paling utama adalah melakukannya di lapangan terbuka, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Jika hujan atau ada kondisi darurat seperti pandemi, maka salat Idul Adha tetap sah dilakukan di dalam masjid maupun rumah secara berjamaah ataupun sendiri.
Hal-Hal yang Dianjurkan Sebelum Salat Idul Adha
Agar ibadah semakin sempurna, berikut beberapa amalan sunnah yang dianjurkan sebelum pelaksanaan:
Mandi terlebih dahulu sebelum berangkat salat.
Memakai pakaian terbaik dan wewangian (bagi laki-laki).
Tidak makan terlebih dahulu sebelum salat, berbeda dengan Idul Fitri.
Berjalan kaki ke tempat salat, jika memungkinkan.
Mengumandangkan takbir sejak malam 10 Dzulhijjah hingga hari Tasyrik.
***