Overthinking dan Anxiety, Bagaimana Gen Z Mengatasinya?

Overthinking dan Anxiety yang dialami gen z
Overthinking dan Anxiety yang dialami gen z

 Jatengvox.com – Salah satu masalah yang sering gen z alami adalah overthinking dan anxiety.

Dua hal ini bisa menjadi penghalang besar bagi kesehatan mental dan produktivitas.

Lantas, apa yang bisa Gen Z lakukan untuk mengatasi permasalahan ini?

Apa Itu Overthinking dan Anxiety?

Overthinking adalah kecenderungan untuk terus-menerus memikirkan suatu hal, baik masa lalu maupun masa depan, hingga melampaui batas wajar.

Kondisi ini sering menyebabkan stres dan rasa lelah mental.

Sementara itu, anxiety adalah perasaan cemas berlebihan yang kerap muncul tanpa alasan jelas, bahkan di situasi yang sebenarnya tidak mengancam.

Gabungan overthinking dan anxiety dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari Gen Z, mulai dari menurunnya performa akademik hingga terganggunya hubungan sosial.

Oleh karena itu, memahami kedua kondisi ini menjadi langkah awal untuk mengatasinya.

Baca juga:  Tren Fashion Gen Z: Antara Y2K dan Sustainable Wear

Mengapa Gen Z Rentan Mengalami Overthinking dan Anxiety?

  1. Tekanan Media Sosial
    Media sosial, meskipun memberikan banyak manfaat, sering kali menjadi sumber perbandingan yang tidak sehat. Melihat kesuksesan orang lain bisa membuat seseorang merasa kurang atau tidak cukup baik.
  2. Tuntutan Hidup Modern
    Gen Z tumbuh di lingkungan yang menuntut mereka untuk selalu produktif, kreatif, dan sukses di usia muda. Hal ini menciptakan tekanan mental yang besar.
  3. Kurangnya Pendidikan tentang Kesehatan Mental
    Meski topik kesehatan mental semakin sering dibahas, banyak Gen Z yang masih merasa malu atau takut untuk membicarakan perasaan mereka, terutama kepada orang-orang terdekat.

Tips Mengatasi Overthinking dan Anxiety untuk Gen Z

Berikut beberapa langkah yang bisa Gen Z lakukan untuk menghadapi overthinking dan anxiety:

1. Berlatih Mindfulness

Mindfulness adalah praktik untuk fokus pada momen saat ini tanpa menghakimi.

Baca juga:  Dampak Sosial Media terhadap Identitas Gen Z

Teknik ini bisa anda lakukan dengan meditasi sederhana, seperti duduk diam selama 5-10 menit sambil fokus pada napas.

Mindfulness membantu mengurangi pikiran yang berlebihan dan membuat diri lebih tenang.

2. Batasi Penggunaan Media Sosial

Cobalah untuk mengurangi waktu di media sosial, terutama jika Anda merasa sering membandingkan diri dengan orang lain.

Gunakan aplikasi pengingat waktu untuk membatasi durasi penggunaan ponsel.

3. Tulis Pikiran Anda

Menuliskan kekhawatiran di jurnal dapat membantu Anda memahami apa yang sebenarnya mengganggu.

Dengan menuliskannya, Anda juga dapat melihat mana pikiran yang relevan dan mana yang tidak perlu.

4. Olahraga secara Rutin

Olahraga tidak hanya baik untuk tubuh tetapi juga pikiran. Aktivitas fisik seperti jogging, yoga, atau bahkan berjalan santai dapat membantu melepaskan endorfin yang membuat Anda merasa lebih bahagia dan rileks.

Baca juga:  Langkah Mudah Meningkatkan Percaya Diri dalam Kehidupan Sehari-hari

5. Bicara dengan Orang Terpercaya

Jangan ragu untuk berbicara dengan teman dekat, keluarga, atau konselor profesional.

Terkadang, mengungkapkan apa yang dirasakan bisa menjadi langkah awal untuk mendapatkan solusi.

6. Fokus pada Hal yang Bisa Dikontrol

Sering kali, overthinking muncul karena kita terlalu memikirkan hal-hal di luar kendali.

Alihkan perhatian pada apa yang bisa Anda lakukan saat ini untuk membuat situasi lebih baik.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika overthinking dan anxiety sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Psikolog atau psikiater dapat membantu memberikan terapi yang sesuai, seperti terapi kognitif perilaku (CBT) atau, kalau perlu, pengobatan tertentu.***

Pos terkait

iklan