Jatengvox.com – Menjelang hari pernikahan, banyak pasangan yang dihadapkan dengan berbagai tantangan, salah satunya adalah menjaga komunikasi yang sehat.
Di tengah padatnya persiapan, kesibukan, dan stres yang mungkin muncul, komunikasi yang efektif menjadi kunci untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik.
Artikel ini akan membahas beberapa kiat penting dalam mempertahankan komunikasi yang sehat menjelang pernikahan.
Jadwalkan Waktu untuk Berbicara
Sibuknya persiapan pernikahan sering kali membuat pasangan lupa untuk meluangkan waktu berkualitas bersama. Padahal, komunikasi yang terbuka dan jujur memerlukan waktu dan perhatian khusus.
Sebaiknya, pasangan menjadwalkan waktu rutin untuk berbicara, membahas perasaan, kekhawatiran, dan harapan terhadap pernikahan. Momen ini bukan hanya sekadar membahas detail acara, tetapi juga menciptakan ruang untuk saling mendengarkan tanpa distraksi.
Praktikkan Mendengarkan Aktif
Salah satu aspek penting dalam komunikasi yang sehat adalah kemampuan mendengarkan secara aktif. Mendengarkan aktif berarti memberikan perhatian penuh pada pasangan ketika ia berbicara, tanpa menyela atau merencanakan tanggapan.
Tunjukkan empati dengan memberikan tanggapan yang relevan, mengangguk, atau mengajukan pertanyaan klarifikasi. Dengan cara ini, pasangan akan merasa dihargai dan dipahami, yang tentunya akan memperkuat ikatan menjelang pernikahan.
Hindari Komunikasi yang Pasif-Agresif
Saat menghadapi tekanan, beberapa orang mungkin terjebak dalam pola komunikasi pasif-agresif. Ini bisa berupa sindiran atau pernyataan yang tidak langsung, namun penuh kritik.
Hal semacam ini bisa memperburuk situasi dan menambah ketegangan di antara pasangan. Jika ada masalah atau kekhawatiran, sebaiknya disampaikan secara terbuka dan jujur, bukan melalui kata-kata yang menyindir. Fokuslah pada solusi daripada saling menyalahkan.
Kelola Stres Bersama
Pernikahan adalah momen yang sangat dinanti, namun bisa juga menjadi sumber stres. Salah satu cara terbaik untuk menjaga komunikasi yang sehat adalah dengan mengelola stres bersama.
Kenali tanda-tanda ketika salah satu dari kalian mulai merasa kewalahan, dan cobalah untuk meredakan ketegangan dengan saling mendukung.
Aktivitas relaksasi seperti meditasi, olahraga, atau sekadar berjalan-jalan berdua dapat membantu meredakan stres dan memperkuat hubungan.
Jangan Abaikan Humor
Humor adalah elemen yang sering kali terlupakan dalam komunikasi menjelang pernikahan. Di tengah segala kerumitan persiapan, tertawa bersama dapat menjadi cara yang efektif untuk meringankan suasana.
Jangan takut untuk bercanda dan menciptakan momen menyenangkan di antara segala keseriusan.
Humor dapat memecahkan ketegangan dan mengingatkan pasangan bahwa kebersamaan kalian adalah hal yang utama, bukan hanya kesempurnaan acara pernikahan itu sendiri.
Tanyakan Harapan dan Kekhawatiran
Menjelang pernikahan, penting untuk saling bertanya mengenai harapan dan kekhawatiran yang mungkin ada.
Jangan berasumsi bahwa kalian sudah tahu semua tentang pasangan. Setiap individu memiliki ekspektasi yang mungkin belum pernah diungkapkan.
Diskusi ini tidak hanya membantu mengklarifikasi keinginan masing-masing, tetapi juga menunjukkan bahwa kalian menghargai perasaan satu sama lain.
Gunakan Bahasa Tubuh yang Positif
Komunikasi bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga bahasa tubuh. Saat berbicara dengan pasangan, pastikan bahasa tubuh yang digunakan mendukung komunikasi yang positif.
Kontak mata, senyuman, dan postur tubuh yang terbuka adalah tanda bahwa kalian mendengarkan dengan penuh perhatian dan siap menerima apa yang disampaikan pasangan.
Jaga Kejujuran dan Transparansi
Kejujuran adalah fondasi utama dalam hubungan yang sehat, terutama menjelang pernikahan. Menjaga transparansi dalam segala hal, mulai dari perasaan hingga keputusan terkait pernikahan, akan membantu pasangan memahami satu sama lain.
Ketika salah satu pihak merasa tidak nyaman atau khawatir, hal itu harus disampaikan dengan cara yang jujur dan tidak menimbulkan konflik yang tidak perlu.
Fokus pada Masa Depan Bersama
Ketika komunikasi menjadi sulit, cobalah untuk mengingat tujuan utama dari pernikahan kalian, yaitu menjalani hidup bersama sebagai pasangan.
Alih-alih fokus pada masalah kecil yang muncul saat persiapan, ingatlah bahwa pernikahan adalah tentang komitmen jangka panjang. Melihat gambaran besar ini akan membantu pasangan tetap tenang dan menjaga perspektif yang positif.
Jangan Ragu untuk Minta Bantuan Profesional
Jika komunikasi terasa semakin sulit menjelang pernikahan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konselor pernikahan dapat membantu memberikan panduan dan strategi untuk berkomunikasi lebih baik.
Terapi pra-nikah juga bisa menjadi tempat yang aman untuk mendiskusikan hal-hal yang mungkin sulit dibicarakan.***