Jatengvox.com – Gaya hidup minimalis adalah konsep yang mengajak kita untuk hidup dengan lebih sedikit, baik dalam hal benda materi, aktivitas, maupun beban pikiran.
Ide utamanya adalah menyingkirkan hal-hal yang tidak penting untuk memberi ruang bagi hal-hal yang benar-benar berharga.
Prinsip ini melibatkan penyederhanaan hidup, menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi digunakan, dan fokus pada pengalaman serta hubungan yang lebih bermakna.
Minimalisme bukan sekadar tentang mengurangi jumlah barang, tetapi juga tentang meraih kebahagiaan melalui kesederhanaan. Ketika kita mengurangi distraksi, kita bisa lebih fokus pada hal-hal yang mendatangkan kebahagiaan sejati, seperti waktu bersama keluarga, mengejar hobi, atau menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Hal ini berlawanan dengan pola hidup konsumtif yang cenderung memburu kebahagiaan lewat kepemilikan materi.
Keuntungan dari gaya hidup minimalis meliputi pengurangan stres dan peningkatan kesejahteraan mental. Hidup dengan lebih sedikit barang mengurangi kekacauan fisik dan mental, memberikan kita ruang untuk bernafas.
Selain itu, keputusan yang lebih sedikit untuk dibuat setiap harinya, seperti memilih pakaian atau menata rumah, dapat mengurangi kelelahan mental.
Secara finansial, minimalisme juga mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam mengelola uang. Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu memungkinkan kita menyimpan lebih banyak untuk hal-hal yang penting, seperti dana darurat, investasi, atau pengalaman yang memperkaya hidup.
Selain itu, kita menjadi lebih sadar akan nilai barang yang kita beli, hanya memilih yang berkualitas dan benar-benar diperlukan.
Untuk memulai gaya hidup minimalis, langkah pertama adalah decluttering atau menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan.
Bisa dimulai dengan lemari pakaian, ruang tamu, atau dapur. Pertanyaan yang dapat membantu adalah: “Apakah barang ini benar-benar bermanfaat?” atau “Apakah barang ini membawa kebahagiaan?”
Gaya hidup minimalis adalah tentang menemukan kebahagiaan di tempat yang sederhana, di antara hal-hal yang seringkali kita abaikan. Dengan mengurangi kelebihan, kita membuka ruang untuk hal-hal yang benar-benar bermakna.***
