Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mencegah berbagai penyakit. Namun, bagaimana mekanismenya?
Berikut penjelasan medis yang bisa memberikan wawasan lebih dalam.
1. Puasa Membantu Menjaga Kesehatan Jantung
Salah satu manfaat terbesar puasa adalah kemampuannya dalam meningkatkan kesehatan jantung.
Puasa dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menyebutkan bahwa puasa intermiten dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan menurunkan tekanan darah, kadar gula darah, dan peradangan dalam tubuh.
Selain itu, ketika seseorang berpuasa, tubuh lebih sedikit menghasilkan insulin, yang berarti risiko resistensi insulin juga berkurang.
Kondisi ini sangat penting dalam mencegah diabetes tipe 2 yang erat kaitannya dengan penyakit jantung.
2. Menurunkan Risiko Diabetes dengan Mengontrol Gula Darah
Puasa telah terbukti membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dalam waktu tertentu, sensitivitas insulin meningkat, yang memungkinkan gula darah lebih mudah diatur.
Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Translational Research, puasa intermiten dapat menurunkan kadar gula darah hingga 3–6% pada penderita pra-diabetes.
Ini menunjukkan bahwa puasa dapat menjadi strategi alami dalam mencegah diabetes, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.
Namun, bagi penderita diabetes yang sudah mengonsumsi obat-obatan tertentu, puasa perlu dilakukan dengan pengawasan dokter untuk menghindari hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah.
3. Membantu Proses Detoksifikasi Tubuh
Salah satu fungsi alami tubuh yang sering terabaikan adalah proses detoksifikasi. Dalam keadaan normal, tubuh secara alami membuang racun melalui hati, ginjal, dan sistem limfatik.
Puasa dapat membantu mempercepat proses ini karena ketika tubuh tidak menerima makanan, energi yang biasanya digunakan untuk mencerna makanan akan dialihkan untuk memperbaiki sel dan membuang zat-zat berbahaya.
Fenomena ini disebut autophagy, yaitu proses di mana sel-sel tubuh memecah dan membuang komponen yang rusak atau tidak lagi diperlukan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, autophagy dapat membantu mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
4. Mengurangi Peradangan dan Menurunkan Risiko Kanker
Peradangan kronis adalah penyebab utama berbagai penyakit, termasuk kanker.
Puasa diketahui dapat membantu mengurangi peradangan dengan cara menurunkan kadar sitokin proinflamasi dalam tubuh.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Cell Metabolism menemukan bahwa puasa dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dengan mengurangi kadar glukosa dalam darah, yang menjadi sumber energi utama bagi sel kanker.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami hubungan antara puasa dan pencegahan kanker secara lebih mendalam.
5. Meningkatkan Fungsi Otak dan Mencegah Penyakit Neurodegeneratif
Puasa tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kesehatan otak. Saat berpuasa, tubuh meningkatkan produksi brain-derived neurotrophic factor (BDNF), protein yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perbaikan sel-sel saraf.
Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Neuroscience menunjukkan bahwa kadar BDNF yang lebih tinggi dapat membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, serta menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.***