Jatengvox.com – Di era digital seperti sekarang, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak.
Mulai dari belajar daring, menonton video edukatif, hingga bermain game, semua bisa diakses hanya dengan sentuhan jari.
Namun, di balik kemudahan tersebut, ada ancaman tersembunyi yang kerap diabaikan: kerusakan mata pada anak akibat penggunaan gadget yang berlebihan.
Anak-anak memiliki sistem penglihatan yang masih dalam tahap perkembangan.
Paparan cahaya biru (blue light) dari layar gadget dalam waktu lama dapat memicu berbagai gangguan penglihatan, seperti mata kering, kelelahan mata, hingga miopi dini (rabun jauh).
Tak hanya itu, postur tubuh yang salah saat bermain gadget juga dapat memperparah masalah, menyebabkan ketegangan leher dan bahkan sakit kepala.
Beberapa tanda yang sering muncul ketika anak mengalami gangguan mata akibat gadget, antara lain:
-Sering mengedipkan mata atau mengucek-ucek mata
-Mengeluh pandangan kabur atau mata terasa perih
-Menonton dari jarak sangat dekat
-Menunduk terus-menerus saat menggunakan perangkat
Tenang, bukan berarti gadget harus dihilangkan sepenuhnya dari kehidupan anak.
Kuncinya adalah pengaturan waktu, pendampingan, dan kebiasaan sehat yang bisa diterapkan dalam rutinitas harian.
Berikut beberapa langkah efektif untuk mencegah kerusakan mata anak akibat gadget:
1. Terapkan Aturan 20-20-20
Salah satu cara paling ampuh adalah menggunakan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar, ajak anak untuk melihat benda sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
Cara ini membantu mata beristirahat dan mengurangi ketegangan otot mata.
2. Batasi Waktu Layar
American Academy of Pediatrics menyarankan agar anak usia 2–5 tahun tidak lebih dari 1 jam per hari menatap layar, sementara anak usia sekolah tetap harus dibatasi dan diawasi penggunaannya.
Gunakan fitur screen time pada perangkat untuk membantu mengatur durasi penggunaan gadget.
3. Pastikan Pencahayaan yang Cukup
Anak yang menggunakan gadget dalam ruangan gelap berisiko lebih tinggi mengalami kelelahan mata.
Pastikan pencahayaan ruangan cukup terang, namun tidak silau, agar mata tidak bekerja terlalu keras.
4. Gunakan Kacamata Anti Radiasi
Jika anak sudah harus sering berhadapan dengan layar, pertimbangkan untuk menggunakan kacamata dengan lensa anti blue light.
Kacamata ini membantu menyaring cahaya biru dan mengurangi risiko kerusakan retina.
5. Libatkan Anak dalam Aktivitas Non-Gadget
Alihkan perhatian anak dengan aktivitas yang melatih penglihatan jarak jauh, seperti bermain di luar ruangan, membaca buku fisik, menggambar, atau berkebun.
Paparan cahaya alami dari sinar matahari terbukti dapat menghambat perkembangan miopi pada anak.
Orang tua memegang peran sentral dalam menjaga kesehatan mata anak. Jadilah contoh yang baik dengan membatasi penggunaan gadget di rumah dan menerapkan aturan bersama.
Jangan hanya melarang, tapi beri alternatif menarik yang bisa dilakukan anak tanpa harus menatap layar.
Ajarkan anak pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini, karena kebiasaan baik yang ditanamkan hari ini akan berdampak besar pada masa depannya.
Jika diperlukan, jadwalkan pemeriksaan mata secara rutin ke dokter spesialis mata, terutama jika anak menunjukkan tanda-tanda gangguan penglihatan.***
Jatengvox.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas untuk meningkatkan kualitas gizi siswa justru…
Jatengvox.com - Penerimaan zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah terus mengalami lonjakan…
Jatengvox.com - Setelah menyelesaikan bangku sekolah, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tentu menjadi impian banyak…
Jatengvox.com - Di era digital seperti sekarang, bekerja dari rumah atau work from home (WFH)…
Jatengvox.com - Di era digital yang serba cepat ini, kita cenderung menyepelekan hal-hal kecil yang…
Jatengvox.com - Siapa sangka, meskipun kini tengah mendekam di penjara, Zul Zivilia tetap mampu menorehkan…