Apakah Genetik Berperan dalam Kasus Stroke Usia Muda? Ini Penjelasannya

stroke usia muda

Jatengvox.com – Stroke dikenal sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, tetapi belakangan ini tren menunjukkan hal berbeda.

Meningkatnya kasus stroke di usia muda membuat banyak orang bertanya-tanya apakah faktor genetik punya pengaruh besar?

Artikel ini akan membahas keterkaitan antara genetik dan stroke pada usia muda secara tuntas.

Stroke Tidak Lagi Milik Lansia

Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah penderita stroke di bawah usia 45 tahun meningkat secara signifikan.

Padahal sebelumnya, stroke lebih umum ditemukan pada orang berusia di atas 60 tahun.

Gaya hidup, stres, dan kebiasaan makan memang berperan, tetapi faktor genetik juga tak bisa diabaikan begitu saja.

Baca juga:  Penyakit yang Bisa Muncul Setelah Lebaran dan Cara Mengatasinya

Menurut data dari berbagai riset kesehatan, sekitar 10-15% kasus stroke di usia muda dikaitkan dengan faktor keturunan.

Hal ini berarti, jika seseorang memiliki riwayat stroke dalam keluarga, maka risiko terkena penyakit ini pun meningkat.

Peran Genetik dalam Kasus Stroke Usia Muda

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mutasi genetik tertentu dapat meningkatkan risiko stroke, terutama stroke iskemik—jenis stroke yang paling sering terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah di otak.

Gen-gen yang berperan biasanya memengaruhi sistem pembekuan darah, tekanan darah, atau metabolisme lemak dalam tubuh.

Baca juga:  Meningkatkan Kemampuan Komunikasi untuk Hubungan yang Lebih Baik

Contohnya, mutasi pada gen MTHFR (methylenetetrahydrofolate reductase) bisa menyebabkan tingginya kadar homosistein dalam darah, yang berhubungan erat dengan risiko penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, kelainan genetik seperti sickle cell anemia juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke pada anak dan remaja.

Namun, penting untuk dipahami bahwa genetik bukan satu-satunya faktor. Meski seseorang mewarisi gen tertentu dari orang tuanya, gaya hidup tetap menjadi penentu utama apakah risiko tersebut akan terwujud atau tidak.

Baca juga:  Gen Z dan Pekerjaan Impian: Apakah Gaji atau Passion Lebih Penting?
Penentu Risiko yang Dapat Dikendalikan

Jika Anda memiliki riwayat stroke dalam keluarga, bukan berarti Anda pasti akan mengalami hal yang sama.

Gaya hidup sehat dapat menekan risiko stroke secara signifikan, bahkan ketika faktor genetik turut berperan.

Beberapa langkah pencegahan stroke yang bisa diterapkan antara lain:

-Menjaga pola makan rendah lemak dan garam

-Berolahraga secara rutin minimal 30 menit per hari

-Menghindari rokok dan konsumsi alkohol

-Mengelola stres dengan baik

-Rutin memeriksa tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol

***

Whats-App-Image-2025-05-03-at-3-55-49-PM-1

Pos terkait

mandira-ads