Jatengvox.com – Mandi malam sering menjadi topik perdebatan dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang beranggapan bahwa mandi malam bisa menimbulkan masalah kesehatan, sementara yang lain merasa tidak ada yang salah dengan kebiasaan tersebut. Meski begitu, penting untuk mengetahui lebih dalam tentang efek samping mandi malam agar kita bisa menjaga kesehatan tubuh.
Mitos atau Fakta?
Selama bertahun-tahun, berbagai mitos mengenai mandi malam telah beredar di masyarakat. Salah satunya adalah kepercayaan bahwa mandi malam bisa menyebabkan masuk angin atau bahkan rematik. Namun, apakah ini benar adanya? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita telaah beberapa efek yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan mandi malam.
Suhu Tubuh dan Mandi Malam
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah suhu tubuh. Saat malam hari, suhu tubuh manusia biasanya akan menurun seiring dengan persiapan tubuh untuk tidur. Ketika kita mandi, terutama dengan air dingin, tubuh bisa mengalami perubahan suhu secara mendadak, yang mungkin membuat kita merasa tidak nyaman. Bagi beberapa orang, perubahan suhu yang tiba-tiba ini bisa menyebabkan tubuh merasa menggigil, terutama jika suhu air terlalu rendah.
Sebaliknya, mandi dengan air hangat di malam hari bisa memberikan efek relaksasi. Air hangat dapat membantu tubuh untuk merasa lebih tenang dan rileks, mempersiapkan diri untuk tidur yang lebih nyenyak. Meski demikian, mandi air hangat tetap harus dilakukan dengan durasi yang tidak terlalu lama agar tidak mengganggu ritme tubuh.
Risiko Masuk Angin
Masuk angin sering kali dikaitkan dengan mandi malam. Walaupun masuk angin bukanlah istilah medis yang resmi, gejala seperti perut kembung, pusing, hingga merasa lemas bisa muncul setelah mandi malam, terutama jika dilakukan dengan air dingin dan di ruangan yang berangin.
Masalah utama dari mandi malam yang dapat memicu masuk angin adalah paparan suhu dingin setelah mandi. Ketika tubuh dalam keadaan basah, berada di ruangan dengan aliran udara yang terlalu dingin bisa menyebabkan tubuh kehilangan panas dengan cepat, sehingga muncullah gejala masuk angin. Oleh karena itu, penting untuk segera mengeringkan tubuh setelah mandi dan menjaga agar ruangan tetap hangat.
Gangguan Tidur
Ada beberapa orang yang merasa kesulitan tidur setelah mandi malam. Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan suhu tubuh yang drastis, terutama jika mandi dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur. Mandi air dingin bisa meningkatkan kewaspadaan dan membuat tubuh lebih segar, sehingga otak sulit beralih ke mode istirahat.
Namun, mandi dengan air hangat sekitar satu atau dua jam sebelum tidur bisa membantu mempercepat proses relaksasi. Air hangat membantu menurunkan ketegangan otot, menurunkan stres, dan membuat tubuh lebih siap untuk tidur. Kunci dari mandi malam yang baik adalah memilih suhu air yang tepat dan waktu yang sesuai.
Efek pada Sistem Pernapasan
Beberapa orang melaporkan bahwa mereka merasa sesak napas atau batuk setelah mandi malam, terutama jika mereka mandi dengan air dingin. Hal ini bisa terjadi karena udara dingin dan lembap yang terhirup saat mandi dapat mempengaruhi saluran pernapasan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan seperti asma.
Kelembapan tinggi yang dihasilkan dari mandi malam juga bisa memicu iritasi pada sistem pernapasan. Untuk mengurangi risiko ini, disarankan untuk mandi di ruangan dengan ventilasi yang baik dan memilih suhu air yang hangat, bukan dingin.
Risiko Rematik
Salah satu mitos terbesar tentang mandi malam adalah kaitannya dengan rematik. Banyak yang percaya bahwa mandi malam, terutama dengan air dingin, bisa menyebabkan rematik atau memperburuk kondisi bagi mereka yang sudah menderita penyakit ini. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
Rematik lebih dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup, bukan oleh kebiasaan mandi malam. Meski begitu, bagi penderita rematik, mandi air dingin di malam hari bisa membuat sendi terasa lebih kaku dan tidak nyaman. Oleh karena itu, mandi dengan air hangat lebih disarankan bagi mereka yang memiliki masalah sendi.