Jatengvox.com – Di tengah gempuran film luar negeri dan serbuan konten digital instan, Jumbo justru tampil mengejutkan.
Tidak hanya menembus angka satu juta penonton, tetapi juga memecahkan rekor sebagai film animasi terlaris, mengalahkan Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir.
Yang membuatnya semakin fenomenal, dukungan publik terhadap Jumbo datang dengan cara yang tak biasa.
Media internasional sekelas Variety bahkan menyoroti adanya fenomena buzzer organik alias buzzer gratis yang meramaikan lini masa media sosial.
Di platform seperti X (sebelumnya Twitter) dan TikTok, Jumbo terus menjadi perbincangan hangat, bahkan tanpa kampanye berbayar besar-besaran.
Ini semacam kekuatan rakyat—netizen bersatu padu mengangkat film ini hingga menjadi tren nasional.
“Angka-angka ini bukan hanya tentang penjualan tiket. Angka-angka ini merepresentasikan cinta, harapan, dan kepercayaan dari masyarakat terhadap cerita-cerita lokal kami,” ujar Anggia Kharisma, produser dari Jumbo, yang juga dikenal sebagai istri sutradara kondang Angga Dwimas Sasongko.
Pernyataan itu mencerminkan betapa Jumbo bukan sekadar proyek film, melainkan perwujudan mimpi dan keyakinan kolektif.
Proses kreatif Jumbo juga tak bisa dianggap enteng.
Film ini merupakan debut penyutradaraan dari Ryan Adriandhy dan diproduksi dengan penuh dedikasi selama lima tahun.
Tak tanggung-tanggung, lebih dari 420 animator lokal terlibat dalam proyek ini, membuktikan bahwa talenta anak bangsa memiliki kualitas yang mampu bersaing di panggung dunia.
Anggia tak bisa menyembunyikan kebanggaannya atas antusiasme penonton terhadap film ini.
“Melihat respons yang tulus dari penonton Indonesia seperti ini membuat setiap tantangan yang kami hadapi selama lima tahun terakhir terasa sangat berarti,” tuturnya penuh emosi.
Dan memang, tak sedikit tantangan yang mereka lalui, mulai dari pembiayaan, pengembangan cerita, hingga membangun semangat tim dalam jangka waktu yang panjang.
Lebih dari sekadar pencapaian domestik, Jumbo juga sedang bersiap menapaki panggung internasional.
Film ini direncanakan tayang di 17 negara lain dan menjadi sebuah langkah besar untuk karya animasi lokal.***
