Jatengvox.com – Zehan Almira, artis cilik yang belakangan ini sering tampil di televisi mengisi berbagai acara Talkshow berkat kepandaiannya dalam berbicara layaknya orang dewasa.
Meskipun bertubuh mungil layaknya anak kecil, namun Zehan memiliki kecakapan dalam berbicara yang luar biasa sehingga menimbulkan banyak pertanyaan dari netizen yang menduga bahwa Zehan sebenarnya hanya bertubuh kecil saja tapi sudah berusia dewasa.
Ternyata, setelah ditelusuri Zehan memang seorang anak kecil kelahiran tahun 2018. Artinya saat ini Zehan berusia 6 tahun.
Zehan memiliki kelainan pada tulang sehingga mempengaruhi pertumbuhannya tidak seperti anak-anak pada umumnya, ia mengidap penyakit langka OI (Osteogenesis Imperfecta).
Osteogenesis Imperfecta (OI), atau dalam bahasa Indonesia disebut osteogenesis imperfekta, adalah penyakit genetik yang memengaruhi tulang.
Penyakit ini dikenal juga sebagai “penyakit tulang rapuh”, karena penderita OI memiliki tulang yang sangat mudah patah, bahkan dengan trauma yang ringan atau tanpa sebab yang jelas.
Penyebab OI
OI disebabkan oleh mutasi genetik yang mempengaruhi produksi atau kualitas kolagen, protein penting yang membentuk struktur tulang.
Kolagen yang tidak normal atau berkurang menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Mayoritas kasus OI disebabkan oleh mutasi pada gen COL1A1 atau COL1A2, yang berperan dalam produksi kolagen tipe I.
Gejala OI
Gejala OI bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya. Ada beberapa tipe OI, mulai dari yang sangat ringan hingga yang berat. Gejala umum dari OI meliputi:
1. Tulang yang mudah patah, sering kali terjadi dengan sedikit atau tanpa trauma.
2. Tinggi badan pendek, terutama pada tipe yang lebih berat.
3. Sendi yang lemas dan rentan mengalami dislokasi.
4. Sclera (bagian putih mata) berwarna biru atau abu-abu.
5. Kelainan bentuk tulang, seperti tulang punggung yang melengkung (skoliosis) atau bentuk tulang kaki yang melengkung.
6. Kehilangan pendengaran pada beberapa kasus karena kelainan pada tulang telinga.
7. Gigi rapuh (dentinogenesis imperfecta) pada sebagian pasien, yang menyebabkan gigi mudah rusak.
Klasifikasi OI
Ada beberapa tipe OI yang diklasifikasikan berdasarkan gejala dan tingkat keparahan:
– Tipe I: Tipe paling ringan, dengan sedikit patah tulang yang biasanya terjadi selama masa kanak-kanak.
– Tipe II: Tipe paling parah, biasanya fatal pada bayi karena patah tulang yang terjadi bahkan sebelum lahir.
– Tipe III: Parah, dengan deformitas tulang yang jelas dan sering patah tulang, biasanya menyebabkan tinggi badan pendek.
– Tipe IV: Keparahan sedang, dengan gejala yang bervariasi antara tipe I dan tipe III.
Pengobatan OI
Tidak ada obat untuk OI, tetapi pengobatan bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah patah tulang, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Beberapa pendekatan pengobatan termasuk:
1. Terapi fisik : Untuk memperkuat otot dan meningkatkan mobilitas.
2. Penggunaan alat bantu, seperti penyangga atau kursi roda, untuk membantu mobilitas dan mencegah patah tulang.
3. Operasi: Untuk memperbaiki tulang yang patah atau memperbaiki deformitas tulang.
4. Bisfosfonat: Obat yang dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
5. Pemeriksaan rutin: Untuk mendeteksi perubahan pada tulang dan kesehatan lainnya.
Prognosis
Prognosis untuk penderita OI bervariasi tergantung pada tipe penyakitnya. Penderita OI ringan dapat hidup normal atau mendekati normal dengan beberapa patah tulang selama hidup mereka, sementara penderita OI yang lebih parah mungkin menghadapi tantangan fisik yang signifikan dan membutuhkan bantuan medis yang lebih intensif sepanjang hidup mereka.***