Jatengvox.com – Aktris sekaligus pendakwah Oki Setiana Dewi berbagi kisah mengenai suka duka yang ia alami selama beberapa bulan terakhir menetap di Mesir.
Menurutnya, tinggal di negara dengan budaya yang sangat berbeda dari Indonesia memberikan banyak pengalaman baru, meskipun tidak semuanya mudah untuk dihadapi.
Pada pekan pertama kepindahannya, Oki dan keluarganya sempat mengalami culture shock yang cukup besar.
Salah satu hal yang paling mengejutkan mereka adalah kebiasaan berbicara masyarakat Mesir yang cenderung menggunakan nada tinggi.
“Orang Mesir itu, entah kenapa ya, mungkin memang budayanya, kalau bicara tuh keras. Kami syok, ‘loh kok orang-orang ini marah-marah terus setiap hari?’ Jadi seminggu pertama lumayan drama, karena di jalan tuh banyak yang teriak-teriak,” ujar Oki Setiana Dewi dalam kanal YouTube Maia ALELDUL TV, Sabtu (1/2/2025).
Namun, setelah beberapa waktu, Oki mulai memahami bahwa nada bicara tinggi tersebut bukanlah tanda kemarahan, melainkan memang bagian dari kebiasaan komunikasi sehari-hari masyarakat setempat.
“Setiap hari melihat orang ribut di jalan itu sudah biasa, tapi mereka nggak sampai mukul. Karena siapa yang mukul duluan, dia yang masuk penjara,” tambahnya.
Selain aspek budaya, Oki juga menyoroti kondisi lalu lintas di Mesir yang menurutnya lebih padat dan kurang tertib dibandingkan di Indonesia.
Ia bahkan mengaku sering menyaksikan kecelakaan di jalan raya.
“Hampir setiap hari kami melihat kecelakaan, saking nggak tertibnya kendaraan di sini,” ungkapnya.
Tidak hanya Oki dan sang suami yang perlu beradaptasi, anak keduanya, Khadeejah Faatimah Abdullah, juga mengalami kesulitan saat pertama kali bersekolah di Mesir.
Menurut Oki, putrinya sempat enggan pergi ke sekolah karena merasa kaget dengan cara bicara gurunya yang terdengar seperti sedang marah.
“Tapi itu cuma seminggu pertama. Setelah dijelaskan, ‘nggak nak, memang orang Arab itu begitu, tapi mereka baik, beda sama orang Indonesia,’ akhirnya sekarang mereka enjoy,” jelas Oki.
Seiring waktu, anak-anaknya pun mulai terbiasa dengan lingkungan barunya.
Bahkan, mereka mulai meniru kebiasaan warga setempat, termasuk berbicara dengan suara lebih lantang.
“Anak-anak malah ikut-ikutan, suaranya jadi kenceng banget,” tutupnya sambil tertawa.
Pengalaman yang dibagikan Oki ini menjadi gambaran bagaimana adaptasi di lingkungan baru bisa menjadi tantangan tersendiri.
Meski awalnya sulit, ia dan keluarganya kini semakin nyaman dengan kehidupan di Mesir.***
