Jatengvox.com – Deddy Corbuzier, seorang publik figur yang dikenal kerap mengungkapkan pendapatnya secara blak-blakan, baru-baru ini menyoroti sebuah video viral tentang seorang anak sekolah yang mengeluhkan rasa ayam dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Melalui akun Instagram pribadinya, @mastercorbuzier, Deddy menyampaikan pandangannya dengan nada tegas, mengkritik perilaku anak tersebut yang dianggap kurang bersyukur.
“Sebetulnya, video ini hanya untuk subscriber saja, tapi saya nggak kuat pengen marah. Jadi, masalah makan siang bergizi gratis untuk anak-anak, ada satu video yang saya lihat, di mana ada anak ngomong ayamnya kurang enak,” ujar Deddy dalam video unggahannya.
Deddy melanjutkan dengan membandingkan situasi tersebut dengan didikan kepada anaknya, Azka.
Ia menekankan pentingnya mengajarkan anak untuk menghargai makanan yang diberikan, apa pun kondisinya.
Dalam unggahan itu, Deddy bercerita bahwa sejak kecil, Azka sering ikut dalam aktivitas syutingnya dan selalu diajarkan untuk menerima apa yang ada, termasuk makanan dari lokasi syuting.
“Kalau dia ngomong ke saya, ‘Pa, nggak enak, aku mau yang lain,’ saya tabok. Saya tabok. Tanya anaknya, saya tabok. ‘Makan kamu, ini makanan, ini sehat. Semua orang makan seperti ini,’” tegas Deddy.
Pernyataan tersebut menuai berbagai reaksi di media sosial.
Beberapa netizen mendukung pandangan Deddy dan menyoroti pentingnya rasa syukur, terutama dalam kondisi serba terbatas.
Namun, ada pula yang mengkritik sikapnya yang dianggap terlalu emosional dalam menanggapi keluhan anak-anak.
Istri Deddy, Sabrina, juga turut menambahkan pandangannya. Ia membandingkan masa lalunya yang penuh kesulitan dengan situasi anak-anak saat ini.
Sabrina mengaku tidak habis pikir dengan anak-anak yang mengeluhkan makanan gratis.
“Kurang enak? Kurang enak pala lu, pea!” ungkap Sabrina dengan nada kesal, mengenang masa-masa sulitnya ketika tidak memiliki cukup uang untuk makan.
Respons Netizen Beragam
Reaksi dari masyarakat pun beragam. Ada yang memuji sikap tegas Deddy dan menganggapnya sebagai pelajaran penting tentang rasa syukur.
“Aku malah nangis lihat video anak-anak di Papua senang dapat makan siang gratis,” tulis seorang pengguna dengan akun @has***.
Namun, ada pula yang melihat sisi lain dari pernyataan tersebut. Sebagian netizen menilai bahwa mengomentari rasa makanan tidak berarti anak tersebut tidak bersyukur.
“Kenapa Pe’a? Kok Pe’a? Kalau memang nggak enak, ya sudah, bener bilang nggak enak. Tidak ada korelasi dengan mau atau tidak,” tulis netizen @hi**.
Perdebatan ini menyoroti berbagai sudut pandang, mulai dari pentingnya mengajarkan rasa syukur hingga penghormatan terhadap pendapat anak-anak, yang seharusnya bisa menyampaikan keluhan mereka tanpa mendapat stigma negatif.***
