Jatengvox.com – Kadang cinta diuji bukan saat bahagia, tapi justru ketika badai menerjang tanpa ampun. Itulah yang mungkin dirasakan oleh Retno Paradinah, istri dari Zul Zivilia, selama enam tahun terakhir.
Bukan waktu yang sebentar, terlebih ketika harus menjalani kehidupan berumah tangga dengan suami yang sedang menjalani masa hukuman di balik jeruji besi.
Tapi siapa sangka, justru dalam keterbatasan itulah, cinta mereka tetap terjaga—bahkan bisa dibilang semakin kuat.
Sejak Zul Zivilia ditangkap pada 1 Maret 2019 karena kasus narkoba, hubungan keduanya terus menjadi sorotan.
Saat itu, Zul tertangkap tangan tengah menimbang dan membungkus narkotika jenis sabu dan ekstasi, yang kemudian membawanya pada vonis hukuman 18 tahun penjara.
Banyak yang berpikir ini adalah akhir dari segalanya. Namun ternyata, itu justru menjadi babak baru dari kesetiaan seorang istri yang patut diacungi jempol.
“Ada dua orang tuh cerai yang satu sel dengan saya. Bersyukur saya punya istri seperti dia,” kata Zul Zivilia (24/4/2025).
Ucapan sederhana tapi dalam maknanya. Sebab, di balik jeruji, kisah perceraian memang jadi hal yang biasa. Tapi tidak bagi Zul dan Retno.
Selama enam tahun ini, Retno tidak hanya berstatus sebagai istri yang menunggu, tapi juga menjadi sahabat, pendukung, sekaligus tulang punggung keluarga.
Ia rutin mengunjungi suaminya di penjara dan selalu menyempatkan diri untuk hadir di momen-momen penting sang suami.
Salah satu yang paling menyentuh adalah ketika Retno datang melihat Zul tampil di Lapangan Banteng, Jakarta.
Tidak dengan tangan kosong, Retno membawakan makanan kesukaan Zul—hal kecil yang bagi banyak orang mungkin biasa, tapi bagi seorang narapidana, itu adalah hadiah luar biasa.
“Ikan tongkol. Nasi padang ikan tongkol, saya suka. Aku suka ikan, karena jarang di dalam, ya, seringnya ayam,” ujar Zul dengan mata berbinar.
Sepiring nasi padang menjadi simbol cinta yang tulus. Makanan itu mungkin sederhana, tapi rasanya tak akan pernah biasa ketika disuguhkan oleh orang terkasih di tengah situasi yang tidak biasa.
Bukan hanya soal makanan atau kunjungan, kesetiaan Retno terlihat dari komitmennya untuk terus mendampingi dan menguatkan suaminya.
Baginya, Zul bukan hanya suami, tapi juga bagian dari jiwa yang tak bisa ia tinggalkan, apapun kondisinya. “Ya, harus temanin terus, karena yang dipunya Kak Zul cuma saya dan anak-anak. Walaupun di dalam dia sudah biasa saja, tapi kita harus tetap support, jadi sebisa mungkin saya mendampingi Kak Zul dan terus men-support,” ucap Retno.
Uniknya, meski tengah menjalani hukuman berat, Zul masih menunjukkan tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Hal ini pun diakui oleh sang istri yang tetap kagum pada semangat suaminya.***
