Siswa Ekstrakurikuler Jurnalistik SMPN 2 Cepiring Diajak Pahami Isi Berita Melalui Paragraph on the Wall

Jatengvox.com – Ekstrakurikuler jurnalistik SMP Negeri 2 Cepiring bertujuan supaya siswa dapat berliterasi melalui pemahaman isi teks berita dan menulis berita. Tingkat SMP diberikan jurnalistik dasar dengan menulis berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik.

Menulis berita bagi siswa SMP bukanlah hal yang mudah. Ada tahapan-tahapan yang dilalui. Salah satunya sebelum siswa dapat menulis berita, siswa dapat memahami apa isi teks berita dengan cara membacanya.

Permasalahan yang muncul, siswa kurang dapat memahami isi teks berita dengan benar karena mereka tidak terbiasa membaca teks berita sebelumnya.

Siswa menemuitafsiran ganda dalam memahami isi teks berita. Penjelasan antara siswa satu dengan siswa lain berbeda. Berikutnya, siswa  kurang dalam penguasaan dan pemahaman kosakata-kosakata yang ada di dalam teks berita.

Baca juga:  Inovasi Limbah Organik, Mahasiswa KKN Uniss Kendal dan Komunitas Indonesia Hijau Lestari Ubah Sampah Jadi Berkah di Kertomulyo

Pada kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik SMP Negeri 2 Cepiring pada Kamis, 12 September 2024, siswa diajak belajar memahami isi teks berita dengan menggunakan metode Paragraph on the Wall. Melalui metode tersebut siswa ekstrakurikuler jurnalistik diharapkan dapat memahami isi teks berita dengan cepat dan tepat.

Adapun langkah kegiatan pembelajarannya, pertama, siswa berkelompok. Kelompok kecil yang terdiri atas 2 sampai 3 siswa.

Baca juga:  Anak-Anak Terlibat Kekerasan, Bupati  Banjarnegara Siap Kerahkan Semua Kekuatan Demi Masa

Kedua, pengajar ekstra mempersiapkan potongan-potongan teks berita. Berita bisa diambil dari berita onlinemaupun cetak. Potongan tersebut adalah potongan yang berisi 1 sampai 2 paragraf berita. Judul berita dipisah.

Ketiga, pengajar ekstra menempelkan potongan-potongan teks berita tersebut pada dinding secara acak atau tidak berurutan.

Keempat, pengajar ekstra meminta siswa untuk membaca potongan-potongan teks berita tersebut.

Kelima, pengajar menyiapkan beberapa pertanyaan yang mengandung unsur 5W+1H.

Keenam, pengajar ekstra meminta siswa untuk menuliskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan.

Ketujuh, kelompok siswa mempresentasikan jawaban dan mendeskripsikan isi teks berita dengan singkat.

Baca juga:  FISIP Universitas Selamat Sri Kendal, Perkuat Peran Dalam Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat

Kedelapan, pengajar dan siswa ekstra melakukan refleksi dan evaluasi.

Apakah siswa dapat memahami isi teks berita dengan cepat menggunakan potongan-potongan berita yang ditempel di dinding secara acak?

Apa kesulitan yang siswa hadapi dalam pemahaman isi teks berita menggunakan potongan-potongan kertas yang ditempel di dinding?

Apakah ada perbedaan ketika siswa membaca teks berita secara langsung dengan membaca potongan-potongan berita yang ditempel di dinding?

Annisa Nur Aini mengakui bahwa potongan-potongan kertas yang ditempel di dinding dapat membantunya untuk memahami isi teks berita dengan cepat dan tepat.***

Pos terkait

iklan