Jatengvox.com – Kejadian tanah bergerak yang menyebabkan longsor besar kembali mengguncang wilayah Desa Sumbaga, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Lokasi yang terdampak paling parah kali ini berada di area pemakaman warga RW 05 dan RW 06 Dusun Carus Meong, tepatnya pada Selasa sore (17/06/2025). Sontak, warga dikejutkan oleh amblesnya tanah yang menyeret sejumlah makam hingga bergeser lebih dari empat meter.
Tak hanya mengakibatkan gangguan pada lahan pemakaman yang kini hanya tersisa sekitar 30 persen, bencana ini juga memicu gangguan serius terhadap jaringan distribusi air bersih.
Pipa utama milik PDAB Tirta Utama Provinsi Jawa Tengah dan Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal dilaporkan putus akibat longsoran. Akibatnya, suplai air ke ribuan pelanggan di Kota Tegal pun terganggu.
“Atas nama manajemen Perumda Tirta Bahari Kota Tegal kami mohon maaf dan mohon bersabar kepada warga terdampak. Mohon doanya agar kami dimudahkan menangani ini,” ujar Sarifudin, Kasubbag Produksi Tirta Bahari saat ditemui langsung di lokasi kejadian. Ia juga menargetkan perbaikan pipa dapat rampung paling lambat Kamis (19/06/2025).
Hingga kini, tercatat sekitar lima ribu sambungan pelanggan terdampak, termasuk wilayah Tegal Timur, sebagian kawasan Randugunting, Jalan Sultan Agung, hingga kompleks perkantoran Pemerintah Kota Tegal. Bahkan, distribusi ke Rumah Dinas Wali Kota Tegal ikut terganggu.
Uniknya, dalam sambungan telepon antara Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman dan Wali Kota Tegal Deddy Yon, terjadi momen ringan di tengah situasi genting.
“Sembari berkelakar, Bupati Ischak menawarkan tempat mandi Wali Kota Tegal sementara digeser di Kabupaten Tegal. Sontak, tawa kedua kepala daerah ini pun pecah,” tulis laporan resmi.
Namun di balik kehebohan tersebut, situasi di lokasi bencana masih menyisakan kekhawatiran. Menurut Plt Kepala BPBD Kabupaten Tegal, Afifudin, pergerakan tanah di area tersebut masih berlangsung secara perlahan dan berulang.
“Pergeseran tanah di sini terjadi secara perlahan. Sampai kemudian yang cukup besar itu kemarin (Selasa, 17/06/2025). Hal ini mengakibatkan pipa air minum bergeser sampai 20 meter dari titik awal,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman yang meninjau langsung lokasi pada Rabu (18/06/2025) sore menyampaikan keprihatinannya.
“Kami turut prihatin dengan kejadian ini, meskipun tidak ada korban dari sisi warga, tapi kemudian banyak yang kehilangan makam keluarganya karena kondisi tanahnya ambles dan bergeser sampai puluhan meter,” ungkapnya.
Akibat kondisi tersebut, penggunaan lahan makam yang terdampak dinyatakan tidak bisa lagi dipergunakan. Pemerintah desa pun kini sedang berupaya mencarikan alternatif lokasi pemakaman baru untuk warga.
Bupati Ischak menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau area tersebut melalui dinas teknis terkait karena potensi longsor susulan masih cukup tinggi.
Sebagai solusi jangka panjang untuk permasalahan distribusi air, Sarifudin mengatakan pihaknya tengah mengusulkan relokasi jalur pipa. Rencana itu akan mengikuti trase jalan rigid beton yang dibangun oleh Pemkab Tegal pada tahun 2022 lalu.
Walaupun kawasan tersebut tidak terdapat permukiman warga, pihak BPBD Kabupaten Tegal tetap siaga dan akan mengantisipasi dampak pergerakan tanah agar tidak merembet ke area jalan lingkar baru yang kini menjadi jalur vital antar desa.***