Keberkahan Maulid: Ibu-Ibu Desa Kertomulyo Rajut Kebersamaan Lewat Doa dan Dzikir

Jatengvox.com – Di sebuah desa yang asri di kecamatan Brangsong, yakni desa Kertomulyo hidup sebuah tradisi yang sarat makna dan nilai spiritual. Setiap minggunya, para ibu-ibu berkumpul di rumah salah satu warga untuk melantunkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini, meskipun sederhana, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Kegiatan maulid ibu-ibu di desa ini telah menjadi agenda mingguan. Dengan penuh antusias, mereka secara bergilir menjadi tuan rumah.

Di balik lantunan sholawat yang menggema, ada nilai kebersamaan yang begitu kuat. Para ibu-ibu tidak hanya saling mendukung dalam hal spiritual, tetapi juga berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari. Tradisi ini menjadi ruang untuk mempererat tali silaturahmi.

Baca juga:  Seru! Siswa SMPN 2 Cepiring Kendal Ikuti Praktik Broadcasting di Radio Swara Kendal 93 FM

Menariknya, tradisi ini terus hidup berkat semangat para ibu-ibu yang tak pernah surut. Meskipun zaman terus berubah, mereka tetap berkomitmen untuk melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang. Bahkan, anak-anak muda mulai ikut serta, memperkenalkan tradisi ini kepada generasi berikutnya.

Baca juga:  Pengobatan Gratis bagi Korban Banjir di Patebon oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Kelompok KKN Universitas Selamat Sri Kendal Desa Kertomulyo juga turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Maulid Nabi tersebut setiap minggunya dengan harapan supaya tradisi ini tetap lestari hingga generasi mendatang nanti.

Di tengah kesibukan sehari-hari, Maulid mingguan ini menjadi momen refleksi bagi para ibu-ibu. Mereka belajar meneladani sifat-sifat Rasulullah, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan memperkuat iman.

Tradisi Maulid seminggu sekali ini menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat desa dapat menjaga budaya lokal sambil terus menguatkan spiritualitas. Dengan semangat kebersamaan yang terjalin, ibu-ibu di desa ini berharap tradisi ini bisa terus berlanjut, tidak hanya sebagai rutinitas, tetapi sebagai pengingat untuk selalu meneladani Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:  KPU Banjarnegara Tetapkan 795.970 Pemilih Tetap untuk Pilkada 2024

Tradisi ini adalah bukti bahwa hal kecil yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan dampak besar, tidak hanya bagi individu tetapi juga komunitas.

Semoga, inspirasi dari desa ini dapat menjadi contoh bagi tempat-tempat lain untuk terus menjaga warisan budaya yang penuh nilai.***

Pos terkait

mandira-ads

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *