Jatengvox.com – Derasnya hujan yang mengguyur Kota Semarang sejak Senin (12/5) malam membuat sejumlah kawasan tergenang air.
Salah satu area yang terdampak cukup parah adalah ruas jalan di depan Rumah Sakit Islam Sultan Agung hingga bawah jembatan tol Kaligawe.
Keadaan ini memicu reaksi cepat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk segera menurunkan alat bantu penanganan.
Kepala DPU Kota Semarang, Soewarto, menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan dua unit pompa portable guna mempercepat proses surutnya air, terutama di titik-titik yang dianggap strategis dan rawan mengganggu aktivitas masyarakat.
“Kami sudah mengerahkan tambahan pompa portable untuk mempercepat surutnya genangan, terutama di titik-titik strategis,” ungkapnya, Selasa (13/5/2025).
Pompa portable tersebut masing-masing berukuran 8 Inch dan dipasang di dua lokasi berbeda: satu berada tepat di depan RSI Sultan Agung, sementara unit lainnya ditempatkan di kawasan Gebangsari.
Langkah cepat ini difokuskan untuk memperlancar aliran air dari jalan raya menuju saluran pembuangan agar tak terjadi penumpukan yang lebih parah.
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani sebelumnya telah mengeluarkan peringatan potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Semarang, disertai risiko bencana hidrometeorologi.
Prediksi tersebut terbukti akurat, karena intensitas hujan tinggi yang terjadi semalam menjadi pemicu utama terjadinya genangan.
Tak hanya itu, kondisi diperparah dengan keterbatasan kapasitas pompa di wilayah Kali Tenggang, yang selama ini menjadi salah satu jalur utama pembuangan air di kawasan timur Semarang.
Alhasil, proses surut air di beberapa titik menjadi lambat dan menyulitkan pengendara serta warga sekitar.
Meski demikian, hingga sore hari pada Selasa (13/5/2025), DPU melaporkan bahwa genangan berhasil dikendalikan dan tinggal menyisakan air di bagian tepi jalan.
Arus lalu lintas yang sempat terganggu pun mulai kembali berjalan normal, walaupun dengan kehati-hatian ekstra dari para pengguna jalan.
Tak ingin hanya bersandar pada solusi jangka pendek, Pemkot Semarang mendukung penuh pelaksanaan proyek besar Pengendalian Banjir Sistem Tenggang–Sringin Tahap I.
Proyek ini digarap oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR.
Proyek yang dijadwalkan berjalan dari 3 Maret 2025 hingga 20 Februari 2027 ini digadang-gadang bakal membawa dampak signifikan terhadap pengendalian banjir.
“Proyek ini nantinya akan mengurangi risiko banjir di area seluas lebih dari 4.000 hektar yang meliputi tiga kecamatan, yaitu Pedurungan, Gayamsari, dan Genuk,” jelas Suwarto lebih lanjut.***