Bank Jateng Beri Bantuan Rp1 Miliar untuk Petani Wonogiri di Musim Kemarau

Jatengvox.com – Musim kemarau di Wonogiri seringkali membawa kekhawatiran tersendiri bagi para petani.

Kekeringan yang berkepanjangan bisa mengancam hasil panen dan memukul kesejahteraan mereka.

Namun, ada kabar gembira yang baru saja hadir.

Lewat sebuah program tanggung jawab sosial, Bank Jateng turun tangan langsung untuk membantu para pahlawan pangan ini agar tetap bisa bertahan, bahkan berkembang di tengah tantangan cuaca.

Pada Kamis (24/4/2025), di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Bank Jateng menyerahkan bantuan berupa 21 unit sumur bor untuk para petani setempat.

Bantuan ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk nyata dari komitmen mereka dalam mendukung Program Keberlanjutan Penuntasan Kemiskinan (PKPK) yang dijalankan di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Baca juga:  Gubernur Jateng dan Gus Kautsar Satukan Suara di Jateng Bersholawat, Buka Tabir Program Kerakyatan

Djaka Nur Sahid, Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan lembaganya untuk memperkuat berbagai sektor vital masyarakat, termasuk pertanian.

“Kami berharap bantuan ini dapat menjadi salah satu solusi untuk memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Wonogiri dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat petani,” ujar Djaka dengan penuh optimisme.

Adapun total nilai bantuan yang dikucurkan Bank Jateng untuk pembangunan 21 sumur bor tersebut mencapai angka fantastis, yakni Rp1.050.000.000.

Angka ini menunjukkan betapa seriusnya Bank Jateng dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya dalam menyediakan infrastruktur yang krusial bagi ketahanan pangan.

Dalam kesempatan itu, Djaka juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri atas kerja sama dan sinergi yang telah terjalin selama ini.

Baca juga:  Pemerintah Desa di Kendal Terima Dana Desa Rata-Rata Rp 900 Juta pada 2025

Tak mau ketinggalan, Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, juga menyampaikan apresiasi mendalam terhadap bantuan yang diberikan.

Dalam sambutannya, beliau menekankan betapa strategisnya peran sumur bor bagi kelangsungan sektor pertanian di Wonogiri.

“Bantuan sumur ini sangat penting, terutama untuk mendukung proses tanam di musim kemarau. Kami berharap ini bisa berdampak langsung terhadap produktivitas dan kualitas hasil pertanian di Wonogiri,” tutur Setyo.

Lebih lanjut, Bupati Setyo Sukarno mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk petani dan penyuluh pertanian, untuk terus memperkuat kolaborasi demi kemajuan bersama.

Dengan semangat membara, ia menyerukan visi besar Wonogiri ke depan. “Kami semua berharap tercapainya ‘Wonogiri Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan’ serta swasembada pangan yang berkelanjutan,” serunya.

Baca juga:  Berada di Pusat Kota, Begini Kondisi Taman Garuda Kendal!

Semangat kebersamaan dan gotong royong terasa begitu kuat dalam acara ini. Tidak hanya sebagai bentuk bantuan, penyerahan 21 sumur bor ini juga menjadi simbol harapan baru bagi pertanian Wonogiri, yang kini semakin siap menghadapi tantangan iklim.

Bagi para petani di Kepuhsari dan wilayah lainnya, sumur-sumur ini bukan sekadar sumber air—mereka adalah sumber kehidupan, semangat, dan masa depan.

Semoga dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, pertanian di Wonogiri bisa terus melaju kencang, tak gentar menghadapi musim kering yang panjang.

Dan, siapa tahu, dari sinilah bibit-bibit sukses baru akan tumbuh—bukan hanya padi yang menguning di sawah, tetapi juga harapan yang memerah di hati para petani.***

Pos terkait

mandira-ads