Jatengvox.com – Kalau kamu sempat melintas di jalan nasional Wonosobo–Banjarnegara belakangan ini, siap-siap dibuat melongo.
Di pinggir jalan tepatnya di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, ada sesosok penghuni baru yang mencuri perhatian siapa saja—seekor patung biawak raksasa berdiri gagah dan tampak begitu hidup, seolah bisa bergerak kapan saja.
Yang membuat semua orang makin penasaran bukan hanya ukurannya yang mencapai tujuh meter, tapi juga bentuknya yang luar biasa realistis.
Sekilas, kamu mungkin akan berpikir itu adalah hewan sungguhan yang sedang diam memperhatikan kendaraan lalu lalang. Hebatnya lagi, mahakarya ini hanya memakan waktu pengerjaan sekitar satu setengah bulan.
“Patung setinggi 7 meter itu dibuat berlangsung dalam waktu 1,5 bulan saja,” ungkap sang seniman.
Ya, karya luar biasa ini lahir dari tangan dingin Rejo Arianto, seorang seniman lokal berbakat yang merupakan alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
Dalam keterangannya, Rejo menjelaskan bahwa proyek ini bukanlah hasil dari dana desa seperti yang sering diduga oleh banyak orang, melainkan didukung penuh oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Wonosobo.
“Dana pembuatan patung tersebut bukan berasal dari dana desa tetapi dari pemerintah yakni BUMD Kabupaten Wonosobo,” ujarnya menepis anggapan yang keliru.
Pemilihan biawak sebagai objek patung pun bukan tanpa makna. Rejo menyebut bahwa satwa ini merupakan hewan yang cukup umum dijumpai di daerah Wonosobo, sehingga dinilai mampu merepresentasikan identitas lokal.
Ia berharap agar keberadaan patung ini tidak hanya menjadi daya tarik visual semata, tetapi juga menjadi pengingat akan kekayaan hayati yang ada di wilayah pegunungan tersebut.
“Satwa ini sering dijumpai di daerah Wonosobo hingga dianggap mewakili identitas lokal,” terang Rejo.
“Saya berharap karya ini bisa menjadi ikon Wonosobo sekaligus pengingat keragaman hayati di wilayah tersebut,” lanjutnya.
Warganet pun tak tinggal diam. Mereka ramai-ramai membicarakan patung biawak ini di berbagai platform media sosial.
Banyak yang memuji tingkat detail dan realisme dari karya ini, bahkan ada yang membandingkannya dengan proyek-proyek patung lain yang menelan biaya miliaran rupiah namun hasilnya dianggap kurang memuaskan.
Dalam berbagai komentar, terlihat antusiasme publik yang luar biasa terhadap karya anak bangsa yang berhasil tampil cemerlang tanpa harus menghabiskan anggaran besar.
Kehadiran patung biawak raksasa ini secara tak terduga telah menjadi magnet baru di Wonosobo. Orang-orang datang, berfoto, dan tak jarang membagikan momen tersebut ke dunia maya.
Perlahan namun pasti, patung ini mulai membentuk identitas baru bagi daerah tersebut—ikon yang tidak hanya monumental secara ukuran, tapi juga maknawi.
Mungkin inilah kekuatan seni ketika bersentuhan dengan rasa cinta terhadap tempat asal.
Dalam waktu yang singkat, sebuah patung bisa menyulut rasa bangga, mengundang decak kagum, sekaligus memantik kesadaran akan pentingnya menjaga warisan alam.
Siapa sangka, sebuah patung biawak bisa seviral ini dan membuat Wonosobo makin dikenal?
Mungkin ini bisa menjadi pengingat kita bahwa kadang, kejutan besar datang dari tempat yang sederhana—dan dari seniman yang bekerja dengan sepenuh hati.
Jadi, kalau kamu ke Wonosobo, jangan lupa mampir dan sapa biawak raksasa ini, ya.
Tapi tenang saja, dia nggak bakal menggigit kok. Cuma diam dan fotogenik banget.
Jatengvox.com - Pasangan selebriti yang kerap bikin netizen baper, Alyssa Daguise dan Al Ghazali, kini…
Jatengvox.com - Asam urat sering kali dianggap sebagai penyakit orang tua. Namun, tren gaya hidup…
Jatengvox.com - Menjaga kesehatan jantung tidak selalu harus dilakukan dengan olahraga berat atau pergi ke…
Jatengvox.com - Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan…
Jatengvox.com - Asam urat adalah kondisi yang sering kali dianggap hanya disebabkan oleh konsumsi daging…
Jatengvox.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggagas sebuah kegiatan penuh makna: OJK Digiclass Content Creator…