Berita

Ketua PPI Jepang dukung KONTRAS dan Koalisi Masyarakat Kritisi Proses Legislasi Revisi UU TNI

Jatengvox.com – Satu bulan terakhir revisi Rancangan Undang-Undang TNI (RUU) menghadirkan pro kontra terkait modernisasi militer versus risiko terhadap demokrasi dan supremasi sipil.

Pemerintah berargumen bahwa revisi ini penting untuk memperkuat pertahanan negara, sementara kelompok masyarakat sipil khawatir akan dampak negatifnya terhadap tata kelola pemerintahan sipil dan HAM.

Pada Sabtu (15/3/2025), proses legislasi revisi menimbulkan polemik. KontraS dan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menggeruduk rapat pembahasan RUU TNI yang berlangsung secara tertutup di hotel Fairmont, Jakarta Pusat.

Terkait hal ini, PPI Jepang sebagai organisasi pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang berkuliah di Jepang, negara demokrasi yang menganut sistem pemerintahan parlementer mendukung KONTRAS dan Koalisi Masyarakat Kritisi Proses Legislasi Revisi UU TNI.

PPI Jepang menuntut agar Pemerintah dan DPR membuat naskah akademis terkait urgensi Revisi UU TNI.

Jika sudah dibuat berikan ruang kepada publik untuk mengkaji naskah akademis tersebut.

Hal ini dibutuhkan untuk menunjukkan komitmen pemerintah terhadap transparansi dan partisipasi publik dalam penyusunan regulasi.

“Terlepas dari manfaat yang dikatakan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bahwa revisi UU TNI diperlukan untuk menghadapi dinamika geopolitik, kompleksitas ancaman, dan perkembangan teknologi militer global. Kami rasa RUU ini akan berpotensi mengancam demokrasi dan penegakan HAM di Indonesia melalaui potensi pengembalian dwifungsi TNI melalui perluasan jabatan sipil yang dapat diisi oleh prajurit aktif !”, ujar Prima Gandhi Ketua Umum PPI Jepang di Tokyo.

“Bila demokrasi dan penegakan HAM tidak terjamin di Tanah Air, kami mengkhawatirkan mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studinya di luar negari khususnya di negara-negara yang menjujung tinggi nilai demokrasi, ketika lulus nanti enggan balik ke Indonesia bahkan pindah warga negara (brain drain). Padahal Indonesia membutuhkan mereka untuk membangun bangsa!” ucap pria yang sedang menyelesaikan Pendidikan doktoralnya di Tokyo University of Agriculture ini.

Terkait dengan pelaksanaan rapat revisi UU TNI selama dua hari di hotel bintang lima Fairmont, yang berjarak hanya dua kilometer dari Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.

Gandhi menyatakan ini menjadi preseden buruk bagi pemerintah dan DPR RI ditengah upaya efisiensi anggaran pemerintah.

“Harusnya seluruh Kementerian dan snggpts DPR RI mendukung kebijakan efisiensi anggaran yang ditetapkan Presiden Prabowo dengan aksi nyata jangan hanya dengan kata-kata !” tutupnya.

jatengvox

Recent Posts

Sunnah Hari Jumat dan Keutamaannya: Panduan Lengkap untuk Muslim

Jatengvox.com - Hari Jumat dikenal sebagai hari yang penuh kemuliaan dalam Islam. Bahkan, Rasulullah SAW…

6 jam ago

Alyssa Daguise & Al Ghazali Siap Menikah Juni 2025, Sudah Fitting Baju hingga Dapat Nasihat Rumah Tangga

Jatengvox.com - Pasangan selebriti yang kerap bikin netizen baper, Alyssa Daguise dan Al Ghazali, kini…

23 jam ago

Asam Urat Bisa Menyerang Usia Muda, Ini Cara Mencegahnya Sejak Dini

Jatengvox.com - Asam urat sering kali dianggap sebagai penyakit orang tua. Namun, tren gaya hidup…

1 hari ago

Olahraga Ringan di Rumah untuk Jaga Stamina dan Kesehatan Jantung

Jatengvox.com - Menjaga kesehatan jantung tidak selalu harus dilakukan dengan olahraga berat atau pergi ke…

1 hari ago

Kenali 7 Tanda Awal Masalah Ginjal yang Sering Diabaikan

Jatengvox.com - Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan…

1 hari ago

Benarkah Daging Merah Penyebab Utama Asam Urat? Ini Fakta Medisnya

Jatengvox.com - Asam urat adalah kondisi yang sering kali dianggap hanya disebabkan oleh konsumsi daging…

1 hari ago