Jatengvox.com – Inflasi mempunyai dampak yang cukup serius. Bahkan ada negara yang nyaris bangkrut karena tidak bisa menghalau laju inflasi yang tinggi. Inilah dampak inflasi yang cukup merugikan masyarakat.
1. Penurunan daya beli
Ketika harga barang-barang melebihi pertumbuhan pendapatan, masyarakat mengalami penurunan daya beli. Masyarakat enggan mengeluarkan uangnya untuk membeli barang atau jasa karena terlalu mahal. Sementara pendapatan mereka tidak cukup banyak. Perekonomian pun bisa menjadi lesu.
2. Ketidakpastian perekonomian
Inflasi yang tinggi menimbulkan ketidakpastian perekonomian, sehingga menyulitkan konsumen dan produsen untuk merencanakan investasi jangka panjang.
3. Berkurangnya nilai tabungan
Meski memiliki tabungan, dampak inflasi dapat mengikis nilai tabungan tersebut seiring berjalannya waktu. Misalnya kamu punya tabungan Rp50 juta hari ini. Inflasi yang tinggi akan membuat nilai Rp50 juta kamu menjadi seperti Rp20 juta di kemudian hari.
Namun hal ini bisa kamu atasi jika memilih tabungan bunga tinggi. Bunga tersebut bisa menutupi kerugian akibat inflasi. Dengan memilih tabungan bunga tinggi, kamu bisa menikmati keuntungan dari bunga yang lebih besar.
Tips Melindungi Diri dari Inflasi
Untuk mengatasi dampak inflasi, sebaiknya kamu juga meningkatkan pendapatan. Biasanya beberapa perusahaan memberikan kenaikan gaji setiap tahun untuk menyesuaikan inflasi. Pendapatan harusnya meningkat setiap tahun karena pengeluaran cenderung meningkat secara bersamaan.
Selain mengandalkan kenaikan gaji, ketika menghadapi tekanan inflasi, pertimbangkan langkah-langkah berikut:
1. Berinvestasi pada aset yang tahan inflasi
Untuk melindungi nilai tabungan akibat inflasi, pertimbangkan untuk berinvestasi pada aset yang tahan terhadap inflasi. Opsi seperti saham, real estate, atau emas biasanya memberikan perlindungan terhadap inflasi. Pastikan pilihan investasi selaras dengan tujuan keuangan dan profil risiko kamu, ya.
Biasanya emas dikenal sebagai instrumen yang tahan inflasi. Nilai emas cenderung naik tiap tahun. Jadi, kamu bisa memilih investasi emas sebagai instrumen yang aman dari inflasi.
2. Diversifikasi portofolio investasi
Kurangi risiko yang terkait dengan inflasi dengan mendiversifikasi portofolio investasi. Hindari memasukkan seluruh dana ke dalam satu jenis instrumen.
Misalnya kamu hanya berinvestasi pada instrumen reksa dana saja. Ketika terjadi inflasi, imbal balik dari reksa dana belum tentu cukup untuk menyeimbangkan dampak inflasi. Imbal baliknya mungkin lumayan, namun kamu bisa dapat keuntungan lebih dengan mempunyai instrumen lain.
Sebagai gantinya, alokasikan sumber dana ke berbagai instrumen yang berbeda. Misalnya kamu punya emas dan reksa dana, kamu juga bisa coba deposito bank terbaik yang kamu percayai.
Strategi ini membantu meminimalisir risiko, memastikan bahwa jika suatu investasi terdepresiasi, investasi lainnya tetap relatif aman.
3. Memanfaatkan instrumen lindung nilai
Gunakan strategi lindung nilai untuk meminimalkan risiko dan kerugian akibat penurunan nilai aset. Instrumen keuangan tertentu menawarkan tingkat suku bunga yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, sehingga memberikan perlindungan terhadap dampaknya.
4. Tingkatkan penghasilan
Menghadapi kenaikan biaya hidup akibat inflasi, pertimbangkan untuk meningkatkan penghasilan Anda dengan mengambil pekerjaan tambahan atau mencari peluang untuk mendapatkan sumber pendapatan tambahan. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, fokuslah pada pengurangan pengeluaran untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi.
Meskipun inflasi merupakan aspek perekonomian yang tidak dapat dihindari, tindakan proaktif dapat membantu bersiap menghadapi dampaknya. Beberapa individu mungkin mendapat manfaat dari penyesuaian gaji tahunan yang sejalan dengan inflasi, namun bagi mereka yang tidak mengalami kenaikan gaji, penting untuk mencari strategi alternatif untuk ketahanan finansial. Tetap tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi.***