Jatengvox.com – Penyerahan 8 buku karya siswa SMPN 2 Cepiring kepada Ibu Dyah Kartika Permanasari, Bupati Kendal pada Kamis, 19 Juni 2025 di kantor Bupati Kendal oleh perwakilan siswa penulis SMP Negeri 2 Cepiring.
Perwakilan siswa bernama Muhammad Wahyu Mubarok, Risty Ramadhany, dan Putri Zaida Ilmania Ramadhani menyerahkan buku-buku karya penulis siswa SMPN 2 Cepiring yang berjudul Antologi Puisi: Keluh Kesahku kepada Allah, Jasamu akan Kukenang, Canda dan Tawa Bersama, Kisah Pengalaman MPLS, Catatan Inspiratif dari SMPN 2 Cepiring (1), Catatan Inspiratif dari SMPN 2 Cepiring (2), Catatan Inspiratif dari SMPN 2 Cepiring (3), dan Kumpulan Puisi karya M. Wahyu Mubarok: Di Balik Jendela Kelas.
Penyerahan karya buku siswa didampingi oleh Sulardi, Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal; Zubaidi, Kepala SMP Negeri 2 Cepiring; dan 2 guru pendamping, Muh Rizak dan Ana Rahmawati Ningsih.
Program pembuatan buku antologi dan tunggal yang ditulis oleh siswa penulis SMP Negeri 2 Cepiring adalah untuk menggalakkan program GLS (Gerakan Literasi Sekolah).
Bupati Kendal memberikan apresiasi yang luar biasa kepada siswa-siswa SMP Negeri 2 Cepiring untuk terus berprestasi dan berkarya dalam berkreasi untuk project penulisan buku ke depannya.
Bupati Kendal mengatakan bahwa para penulis siswa SMP Negeri 2 Cepiring merupakan siswa-siswa yang luar biasa karena dalam waktu tertentu mereka dapat menghasilkan 8 karya buku.
Bupati menambahkan bahwa siswa harus dapat menggunakan kemajuan teknologi untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat.
Putri Zaida Ilmania Ramadhani menjelaskan bahwa karya cerita pendek fiksi yang ia tulis ada di 2 karya buku tersebut. Ia menambahkan bahwa ia dapat berliterasi, tidak hanya memahami bacaan yang ia sukai, tetapi juga ia dapat menuangkan pemikirannya ke dalam bentuk cerita fiksi.
“Saya merasa beruntung karena saya dapat berkesempatan untuk ikut dalam project penulisan buku-buku antologi karya siswa SMP Negeri 2 Cepiring,” ujar Putri Zaida Ilmania Ramadhani.
Begitu pula Risty Ramadhany dan Muhammad Wahyu Mubarok. Mereka menjelaskan bahwa menulis itu sangat penting karena menulis akan menjadi salah satu keterampilan hidup yang menjadi modal ke depannya.***