Gebrakan Gubernur Jateng! Ekonomi Kreatif Digenjot Besar-Besaran, Solo Raya Great Sale Jadi Andalan Baru

Jatengvox.com – Penguatan sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Tengah kini semakin terlihat nyata.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan komitmennya untuk menjadikan sektor ini sebagai pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Langkah ini diperkuat dengan sinergi langsung bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang akan menjadi mitra strategis dalam pengembangan berbagai subsektor kreatif.

“Ekonomi kreatif ini salah satu tulang punggung ekonomi di Jawa Tengah. Pelaku ekonomi kreatif akan menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri dan orang lain, sehingga potensi ini harus kita garap,” ujar Gubernur Luthfi, usai pertemuan bersama Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya, Selasa (20/5/2025) di Jakarta.

Salah satu gebrakan nyata yang akan segera diwujudkan adalah penyelenggaraan event Solo Raya Great Sale.

Acara ini menjadi perhatian khusus dari Kemenparekraf karena dianggap mampu mendorong geliat ekonomi baru berbasis kreatif.

Baca juga:  Cicilan Laptop dan HP di KSPPS Salimah Kendal, Tanpa Beban!

Event ini digadang-gadang menjadi mesin penggerak baru ekonomi masyarakat dengan mengangkat sektor ekraf secara langsung.

Tak hanya berhenti pada wacana, Pemprov Jateng telah menunjukkan keseriusannya lewat berbagai program konkret sejak beberapa tahun terakhir.

Mulai dari pelatihan berbasis kompetensi, pengembangan SDM ekraf, sertifikasi pelaku usaha, hingga dorongan untuk pendaftaran Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) telah dijalankan secara berkesinambungan.

Bukan hanya Solo atau Semarang yang menjadi perhatian. Setidaknya, 17 kabupaten/kota di Jateng sudah masuk dalam Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I).

Beberapa di antaranya bahkan punya keunikan tersendiri. Misalnya, Salatiga dengan kuliner olahan singkong, Kebumen di bidang film dan animasi, serta Kota Surakarta yang kuat dalam seni pertunjukan tradisional seperti tari dan wayang.

Lebih jauh lagi, sejak 2023, Jawa Tengah telah aktif menggelar Semarak KaTa Kreatif sebagai ruang ekspresi dan kolaborasi antar pelaku ekraf lintas daerah.

Baca juga:  KSPPS Salimah Kendal Gelar Aksi Berbagi Nasi Box Gratis untuk Masyarakat

Agenda ini menjadi wadah rutin untuk membangun jejaring dan memunculkan potensi lokal dari berbagai pelosok Jateng.

Pada 31 Oktober 2014, Pekalongan dan Kota Surakarta sudah lebih dulu menorehkan sejarah dengan masuk dalam jaringan kota kreatif dunia versi UNESCO, tepatnya dalam kategori kriya dan seni budaya.

Prestasi ini jadi bukti bahwa ekraf di Jateng bukan hanya lokal tapi juga punya daya saing global.

Gubernur Luthfi menilai bahwa keanekaragaman sosial budaya masyarakat Jawa Tengah justru menjadi kekuatan utama dalam mengembangkan sektor kreatif.

“Heterogenitas masyarakat Jawa Tengah secara tidak langsung menciptakan peluang dan potensi ekonomi kreatif yang beragam,” ucapnya.

Ia menyebut subsektor seperti jasa, boga, kriya, dan fesyen sebagai potensi emas yang patut digarap lebih serius.

Meski begitu, ia juga tidak menampik masih ada tantangan yang harus dihadapi bersama.

Baca juga:  Dari Candi hingga Air Terjun, Destinasi Wisata Terbaik di Jawa Tengah

Salah satu masalah utama terletak pada belum seragamnya nomenklatur di tingkat daerah terkait dinas yang menangani ekraf.

Hal ini kerap menimbulkan tumpang tindih atau kurang terintegrasinya program dari pusat hingga kabupaten/kota.

“Menteri Ekonomi Kreatif sangat berharap, nanti nomenklatur ekonomi kreatif disesuaikan dengan dinas yang kita miliki,” tandas Luthfi.

Sejauh ini, sebanyak 12 kota/kabupaten di Jateng telah resmi ditetapkan sebagai KaTa (Kabupaten/Kota) Kreatif oleh Kemenparekraf.

Contohnya, Kota Semarang (Fashion), Kabupaten Rembang (Kriya), Kabupaten Banjarnegara (Kuliner), dan tentu saja Kota Surakarta (Seni Pertunjukkan).

Tak berhenti di situ, pembentukan Komite Ekonomi Kreatif juga telah dilakukan di 27 kabupaten/kota di Jateng.

Langkah ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi lintas sektor serta menjadi penghubung antara pelaku industri kreatif dengan dukungan dari pemerintah.***

 

Whats-App-Image-2025-05-03-at-3-55-49-PM-1

Pos terkait

mandira-ads