Jatengvox.com – Penerimaan zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah terus mengalami lonjakan signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Dalam laporan terbarunya, Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji, menyampaikan bahwa realisasi pengumpulan zakat dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat positif.
Di tahun 2022, dana yang terhimpun mencapai Rp82,6 miliar, lalu melonjak menjadi Rp91,7 miliar pada 2023. Puncaknya, di tahun 2024 angka tersebut menembus Rp102,7 miliar.
Bahkan, hingga 17 April 2025 saja, jumlahnya sudah mencapai Rp36,07 miliar dan diperkirakan akan terus bertambah.
“Kami laporan kepada Gubernur secara kedinasan. Kami jelaskan apa yang sudah dilakukan selama ini. Kita sudah melakukan banyak himpunan zakat, yang semakin tahun semakin meningkat,” ujar Darodji usai bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di kantor Gubernur pada Selasa (22/4/2025).
Bukan hanya sekadar menghimpun dana, Baznas Jateng juga aktif menyalurkan dana zakat tersebut untuk mendukung berbagai program strategis milik Pemerintah Provinsi.
Salah satunya adalah pengentasan kemiskinan ekstrem melalui pemberdayaan ekonomi produktif.
Program ini mencakup 21 jenis pelatihan kerja bagi 12.870 peserta serta pemberian bantuan modal untuk 14.443 pelaku UMKM, dengan total anggaran mencapai Rp38,5 miliar.
Tak berhenti di sana, alokasi dana zakat juga menyasar sektor perumahan dan sanitasi. Sebanyak 2.717 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) berhasil diperbaiki dengan biaya sebesar Rp46,9 miliar.
Selain itu, ada pula program jambanisasi untuk 981 unit yang menghabiskan dana Rp2,1 miliar.
Upaya penanganan stunting pun tak luput dari perhatian, dengan pendistribusian 254.374 kaleng makanan olahan berbahan dasar daging.
Di sisi lain, sektor keagamaan juga menjadi fokus utama. Dana zakat dimanfaatkan untuk merenovasi 947 masjid (Rp23,9 miliar), 703 musala (Rp10,4 miliar), 1.122 pondok pesantren (Rp22,6 miliar), 997 madrasah (Rp16,7 miliar), dan 289 Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dengan total bantuan Rp6,8 miliar.
Tak hanya untuk kebutuhan di dalam negeri, Baznas Jateng juga menunjukkan kepeduliannya terhadap isu kemanusiaan global.
Salah satunya adalah bantuan untuk rakyat Palestina pada tahun 2024, serta penanganan bencana alam baik di Jawa Tengah maupun daerah lain di Indonesia.
Bahkan, beasiswa untuk 4.269 mahasiswa turut menjadi bagian dari pemanfaatan dana zakat yang dikumpulkan.
“Sudah dibaca oleh Gubernur, bahwa hasil kerja kita dengan dana yang kita kumpulkan itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Beliau akan membantu kita agar ke depan perolehannya semakin banyak, dan seakin efektif penggunaan,” ungkap Darodji penuh semangat.
Gubernur Ahmad Luthfi sendiri memberikan dukungan penuh atas kinerja Baznas Jateng.
Ia berharap agar pengelolaan dan penyaluran zakat ke depan dapat berjalan lebih terarah dan sinergis dengan program-program pemerintah daerah.
Menurutnya, dana zakat seharusnya tidak hanya menjadi pelengkap, tapi bagian integral dari pembangunan.
“Beliau mengarahkan agar ikut mendukung kegiatan pembangunan daerah. Anggaran bisa ditaruh bersama-sama, dan bisa dinikmati oleh masyarakat dalam waktu cepat dan efektif.
Hasilnya akan kelihatan. Menyesuaikan program pemerintah,” kata Darodji lagi, mengutip arahan sang Gubernur.
Sejalan dengan itu, Kepala Biro Hukum Setda Jateng, Iwanuddin Iskandar, juga menegaskan pentingnya sinergi antara Baznas dan Pemprov dalam upaya pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial di Jawa Tengah.
“Baznas adalah solusi utama, untuk mengurangi kemiskinan dan menyetarakan program,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa ke depan, potensi zakat yang belum tergali seperti dari instansi vertikal, BUMN, dan sektor swasta diharapkan bisa menjadi sumber baru yang memperkuat misi sosial Baznas Jateng.
Pemprov pun siap bahu-membahu dalam menggali potensi zakat lebih luas agar manfaatnya bisa menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.***