Jatengvox.com – Menjelang bulan Ramadan, banyak orang mulai berburu takjil dan makanan siap saji untuk berbuka puasa.
Di sepanjang jalan, aneka jajanan berwarna-warni menggoda selera.
Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua makanan yang dijual itu aman? Beberapa di antaranya mungkin mengandung bahan berbahaya atau bahkan sudah kedaluwarsa.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) telah melakukan pemantauan intensif di seluruh Indonesia sejak 24 Februari 2024.
Pemantauan ini menyasar tempat-tempat makan siap saji hingga toko-toko yang menjual produk pangan. Tujuannya jelas, memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman dan legal.
“Selain legal, kita juga ingin pastikan makanan itu tidak kedaluwarsa. Kalau kedaluwarsa akan berbahaya,” kata Ikrar dikutip dari detik.com, Kamis (27/2/2025).
Tak hanya memastikan masa kedaluwarsanya, BPOM juga mengecek kandungan bahan tambahan dalam makanan.
Ikrar menegaskan bahwa makanan harus terbebas dari zat-zat berbahaya yang sering kali ditemukan dalam produk yang tidak memenuhi standar kesehatan.
“Kemudian kita juga memastikan itu (produk pangan) tidak mengandung bahan-bahan pengawet. Misalnya ada boraksnya, ada formalinnya, ada plastiknya, ada zat warnanya, kita memastikan itu sehat dan aman,” lanjutnya.
Sebagai konsumen, kita juga harus lebih cermat dalam memilih makanan, terutama takjil yang dijual bebas tanpa kemasan.
Ikrar membagikan beberapa ciri-ciri makanan yang perlu diwaspadai agar terhindar dari bahaya.
“Kalau warnanya sudah berubah, contoh yang paling konkret, makanan yang biasanya dari tepung yang tidak pakai pewarna kan biasanya warnanya bagus kelihatannya, tiba-tiba, wah di situ berubah warna jadi warna kuning atau warna apa,” terangnya.
Tak hanya dari warna, aroma makanan juga bisa menjadi indikator apakah makanan tersebut masih layak dikonsumsi atau tidak.
“Kemudian berbau, berbau amis atau apa, ya hati-hati. Itu salah satu contoh bahwa makanan itu sudah kedaluwarsa atau basi. Itu, jadi warnanya, bentuknya, dan baunya,” pungkas Ikrar.
Jadi, sebelum membeli takjil atau makanan berbuka puasa, pastikan untuk memeriksa kondisi makanan secara teliti.
Pilihlah produk yang memiliki kemasan baik, izin edar resmi, serta tanggal kedaluwarsa yang masih lama.
Sedangkan untuk makanan tanpa kemasan, gunakan panca indera untuk mengenali kualitasnya.
Jangan sampai niat berbuka puasa dengan nikmat malah berujung masalah kesehatan.***