Jenis Obat yang Sering Digunakan untuk Menurunkan Asam Urat

Jatengvox.com – Asam urat merupakan kondisi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah, yang kemudian dapat membentuk kristal di persendian dan menyebabkan peradangan serta nyeri.

Untuk mengatasi kondisi ini, berbagai jenis obat sering digunakan, baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang dijual bebas.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk menurunkan kadar asam urat:

1. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)

OAINS sering digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat serangan asam urat.

Beberapa jenis OAINS yang umum diresepkan meliputi:

  • Ibuprofen
  • Naproksen
  • Indometasin

Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan di sekitar sendi yang terkena asam urat.

Baca juga:  Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan dan Kecantikan yang Jarang Diketahui

Namun, penggunaannya harus sesuai dosis yang dianjurkan karena dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan lambung.

2. Kolkisin

Kolkisin adalah obat yang digunakan khusus untuk mengatasi serangan asam urat akut.

Obat ini membantu mengurangi peradangan yang disebabkan oleh kristal asam urat dalam sendi.

Kolkisin biasanya diresepkan dalam dosis tertentu oleh dokter karena efek sampingnya bisa cukup kuat, seperti mual, muntah, dan diare.

3. Kortikosteroid

Jika pasien tidak dapat menggunakan OAINS atau kolkisin, dokter mungkin akan meresepkan kortikosteroid seperti prednison.

Baca juga:  Asam Urat: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Kortikosteroid efektif dalam mengurangi peradangan dan meredakan nyeri akibat serangan asam urat.

Namun, penggunaannya harus diawasi karena dapat menyebabkan efek samping seperti peningkatan gula darah dan osteoporosis jika digunakan dalam jangka panjang.

4. Allopurinol

Allopurinol adalah obat yang berfungsi untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan cara menghambat produksi asam urat di dalam tubuh.

Obat ini digunakan dalam pengobatan jangka panjang untuk mencegah serangan asam urat berulang.

Efek sampingnya bisa berupa ruam kulit, gangguan fungsi hati, dan reaksi alergi.

5. Febuxostat

Febuxostat memiliki mekanisme kerja yang mirip dengan allopurinol, yaitu mengurangi produksi asam urat dalam tubuh.

Baca juga:  Membongkar Rahasia Storytelling yang Mampu Menghipnotis Audiens

Obat ini sering diresepkan bagi pasien yang tidak dapat menggunakan allopurinol karena efek sampingnya.

Namun, penggunaan febuxostat harus dipantau dengan ketat karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada beberapa individu.

6. Probenesid

Probenesid bekerja dengan cara meningkatkan ekskresi asam urat melalui urine, sehingga membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.

Obat ini sering digunakan bagi pasien yang memiliki kadar asam urat tinggi dan mengalami kesulitan dalam mengeluarkannya dari tubuh.

Namun, probenesid tidak dianjurkan untuk pasien dengan riwayat batu ginjal.

***

Pos terkait

mandira-ads