Cara Menerapkan Soft Life dalam Kehidupan Sehari-hari

Jatengvox.com – Istilah soft life semakin populer belakangan ini, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z.

Gaya hidup ini mengacu pada pendekatan hidup yang lebih santai, tanpa tekanan berlebihan, dan fokus pada kebahagiaan serta keseimbangan diri.

Soft life bukan tentang kemalasan, tetapi lebih pada memilih prioritas yang membuat hidup lebih ringan dan bermakna. Berikut adalah cara-cara untuk menerapkan soft life dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kenali Prioritas Hidup Anda

Langkah pertama untuk hidup lebih santai adalah mengenali apa yang benar-benar penting bagi Anda.

Tanyakan pada diri sendiri, apa tujuan utama dalam hidup Anda? Misalnya, apakah itu kesehatan, keluarga, karier, atau kebahagiaan pribadi?

Dengan memahami prioritas, Anda dapat mengurangi fokus pada hal-hal yang tidak penting dan hanya menambah tekanan.

Ketika Anda tahu apa yang benar-benar berarti, Anda akan lebih mudah menolak hal-hal yang tidak mendukung tujuan tersebut.

Misalnya, tidak perlu memaksakan diri mengikuti tren jika itu tidak memberikan dampak positif bagi kehidupan Anda.

2. Kurangi Overthinking

Salah satu penyebab stres terbesar adalah terlalu banyak berpikir atau overthinking. Untuk menerapkan soft life, mulailah mengurangi kebiasaan ini.

Fokuslah pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan dan lepaskan hal-hal di luar kuasa Anda.

Latih diri untuk lebih menerima keadaan dengan cara praktik mindfulness, seperti meditasi atau pernapasan dalam.

Baca juga:  Gaya Hidup Impian atau Tantangan Baru? Ini Fakta yang Harus Kamu Ketahui

Dengan cara ini, Anda bisa lebih menikmati momen sekarang tanpa terlalu memikirkan hal-hal yang mungkin tidak akan terjadi.

3. Pilih Aktivitas yang Membawa Kebahagiaan

Menerapkan soft life berarti melibatkan diri dalam aktivitas yang benar-benar memberikan kebahagiaan.

Luangkan waktu untuk melakukan hobi, bertemu dengan orang-orang yang membuat Anda nyaman, atau sekadar menikmati waktu sendiri di rumah.

Jangan ragu untuk mengurangi aktivitas yang hanya membuat Anda lelah atau terjebak dalam persaingan yang tidak sehat.

Misalnya, jika pekerjaan atau lingkungan sosial membuat Anda terlalu stres, pertimbangkan untuk mengambil jeda dan mengevaluasi ulang apa yang sebenarnya Anda inginkan.

4. Bangun Rutinitas yang Seimbang

Kunci soft life terletak pada keseimbangan. Pastikan Anda memiliki waktu untuk bekerja, beristirahat, dan bersenang-senang.

Jangan biarkan pekerjaan atau aktivitas lain mengambil alih seluruh hidup Anda.

Buat rutinitas yang mendukung keseimbangan ini. Misalnya, tidur cukup setiap malam, makan makanan sehat, dan berolahraga secara teratur.

Dengan tubuh yang sehat, Anda akan lebih mudah menjalani kehidupan dengan cara yang santai namun tetap produktif.

5. Hargai Pencapaian Kecil

Sering kali, kita terlalu fokus pada tujuan besar sehingga melupakan pencapaian kecil yang juga penting.

Baca juga:  Gen Z dan Budaya Cancel Culture: Dampak Positif dan Negatifnya

Untuk hidup lebih santai, biasakan diri untuk menghargai setiap langkah yang sudah Anda capai, sekecil apa pun itu.

Misalnya, selesai membaca buku, mencoba resep baru, atau sekadar bangun pagi dengan perasaan segar adalah hal-hal yang layak dirayakan.

Dengan menghargai momen-momen ini, Anda akan merasa lebih puas dan bahagia.

6. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman

Lingkungan yang nyaman adalah bagian penting dari soft life.

Mulailah dengan menciptakan ruang yang mendukung kenyamanan, seperti kamar tidur yang rapi dan bersih atau sudut baca yang tenang di rumah.

Selain itu, kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung dan memberikan energi positif.

Hindari hubungan yang beracun atau hanya membawa stres. Dengan lingkungan yang mendukung, hidup Anda akan terasa lebih ringan.

7. Praktikkan Self-Compassion

Bersikap baik pada diri sendiri adalah inti dari soft life. Jangan terlalu keras pada diri Anda jika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

Ingatlah bahwa tidak apa-apa untuk membuat kesalahan atau membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai sesuatu.

Latih diri untuk berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang penuh kasih.

Misalnya, alih-alih mengatakan, “Saya gagal,” ubahlah menjadi, “Saya belajar dari pengalaman ini dan akan mencoba lagi.”

8. Kurangi Konsumsi Media Sosial

Media sosial sering kali menjadi sumber tekanan, terutama jika Anda terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain.

Baca juga:  Generasi Paling Cemas atau Paling Sadar? Mengapa Kesehatan Mental Gen Z Jadi Fokus Utama

Untuk menerapkan soft life, kurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dan gunakan teknologi secara lebih bijaksana.

Alih-alih scrolling tanpa tujuan, gunakan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, berjalan-jalan di luar, atau berbicara dengan orang terdekat.

Dengan cara ini, Anda akan merasa lebih terhubung dengan diri sendiri.

9. Belajar Mengatakan Tidak

Salah satu cara terbaik untuk hidup lebih santai adalah dengan belajar mengatakan tidak.

Anda tidak perlu merasa bersalah jika menolak permintaan atau undangan yang tidak sesuai dengan prioritas Anda.

Mengatakan tidak adalah bentuk perlindungan terhadap waktu dan energi Anda.

Dengan lebih selektif dalam memilih apa yang Anda lakukan, Anda bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

10. Nikmati Hidup Apa Adanya

Soft life tidak menuntut Anda untuk memiliki kehidupan yang sempurna.

Sebaliknya, gaya hidup ini mengajarkan untuk menikmati hidup apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Hargai momen sederhana, seperti menikmati secangkir kopi di pagi hari atau mendengarkan suara hujan di malam hari.

Dengan bersyukur atas hal-hal kecil, Anda akan merasa lebih damai dan bahagia.***

Pos terkait

iklan