Mengapa Hidup Soft Life Cocok untuk Generasi Z dan Milenial?

Jatengvox.com – Dalam era yang serba cepat dan penuh tekanan, gaya hidup “soft life” menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan generasi Z dan milenial.

Konsep ini mengutamakan kehidupan yang lebih santai, fokus pada kebahagiaan diri, dan menghindari tekanan berlebihan untuk terus berprestasi atau bersaing.

Tetapi mengapa gaya hidup ini begitu relevan bagi dua generasi ini? Berikut penjelasannya.

Apa Itu Soft Life?

Soft life adalah gaya hidup yang mendorong seseorang untuk menjalani hidup dengan lebih santai, menikmati momen, dan tidak membebani diri dengan standar kesuksesan yang berlebihan.

Dalam praktiknya, ini bisa berarti memilih pekerjaan yang memberikan fleksibilitas waktu, mengutamakan kesehatan mental, dan menikmati hal-hal kecil dalam kehidupan.

Bagi generasi Z dan milenial, konsep ini sangat relevan karena mereka cenderung lebih sadar akan pentingnya keseimbangan hidup dibandingkan generasi sebelumnya.

Tekanan yang Dihadapi Generasi Z dan Milenial

Kedua generasi ini tumbuh dalam era digital yang dipenuhi ekspektasi sosial.

Media sosial, misalnya, sering kali menjadi ladang perbandingan yang melelahkan, di mana kesuksesan orang lain terasa seperti patokan yang harus diikuti.

Baca juga:  Fenomena Gen Z Menunda Pernikahan: Sebuah Pilihan atau Tren?

Selain itu, kondisi ekonomi yang menantang, seperti biaya hidup yang semakin tinggi dan ketidakstabilan pekerjaan, menambah beban mental.

Gaya hidup soft life menawarkan jalan keluar dari tekanan ini dengan mengajak individu untuk fokus pada kebahagiaan diri, bukan pada pencapaian yang dinilai orang lain.

Alih-alih mengejar “hustle culture” yang melelahkan, mereka memilih untuk memperlambat langkah dan menikmati hidup.

Mengapa Soft Life Cocok untuk Generasi Ini?

  1. Kesadaran Akan Pentingnya Kesehatan Mental
    Generasi Z dan milenial memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya kesehatan mental. Mereka memahami bahwa kelelahan fisik dan mental dapat berdampak buruk pada produktivitas jangka panjang. Hidup dengan prinsip soft life membantu mereka menjaga keseimbangan emosi, mengurangi stres, dan lebih menikmati kehidupan sehari-hari.
  2. Fleksibilitas Kerja yang Mendukung
    Di era pasca-pandemi, banyak perusahaan mulai menawarkan sistem kerja yang lebih fleksibel, seperti bekerja dari rumah atau jam kerja yang tidak kaku. Hal ini mendukung gaya hidup soft life karena memungkinkan individu untuk mengatur waktu sesuai kebutuhan mereka tanpa mengorbankan kualitas hidup.
  3. Mengutamakan Pengalaman daripada Materi
    Generasi Z dan milenial lebih menghargai pengalaman daripada kepemilikan materi. Mereka lebih memilih menghabiskan uang untuk traveling, konser, atau kegiatan yang memberikan kebahagiaan emosional daripada membeli barang mewah. Soft life selaras dengan prinsip ini karena menekankan pada menikmati pengalaman hidup tanpa harus membebani diri dengan gaya hidup konsumtif.
  4. Teknologi yang Mendukung Kehidupan Lebih Mudah
    Kemajuan teknologi mempermudah generasi ini untuk menjalani soft life. Dengan aplikasi yang mendukung gaya hidup sehat, platform streaming untuk hiburan, hingga layanan pesan antar makanan, mereka dapat menikmati hidup dengan lebih praktis tanpa harus membuang banyak waktu atau tenaga.
Baca juga:  Mengapa Gen Z Lebih Suka Menjadi Freelancer daripada Karyawan Tetap?

Cara Menerapkan Soft Life dalam Kehidupan Sehari-Hari

  1. Kurangi Overcommitment
    Belajar untuk berkata “tidak” pada tanggung jawab yang tidak perlu adalah langkah pertama menuju soft life. Jangan merasa harus selalu menyenangkan orang lain jika itu membuatmu kewalahan.
  2. Fokus pada Hal-Hal yang Membuat Bahagia
    Temukan aktivitas yang memberikan rasa damai dan kebahagiaan, seperti membaca, berkebun, atau sekadar menikmati kopi di pagi hari. Hal-hal kecil ini dapat memberikan dampak besar pada kesejahteraan mental.
  3. Jangan Terjebak dalam Hustle Culture
    Bekerja keras itu penting, tetapi jangan sampai mengorbankan kesehatanmu. Prioritaskan waktu istirahat dan luangkan waktu untuk dirimu sendiri.
  4. Manfaatkan Teknologi Secara Positif
    Gunakan teknologi untuk mendukung hidupmu, seperti aplikasi meditasi, alat pengelola waktu, atau platform yang membantu menemukan hobi baru.
Baca juga:  Bagaimana Gen Z Menggunakan Media Sosial untuk Membangun Brand?

Salah satu kesalahpahaman tentang soft life adalah anggapan bahwa gaya hidup ini identik dengan kemalasan.

Padahal, inti dari soft life adalah hidup dengan bijaksana dan penuh kesadaran.

Ini bukan tentang menghindari tanggung jawab, melainkan tentang memilih tanggung jawab yang benar-benar penting bagi kebahagiaan dan kesejahteraan diri.***

Pos terkait

iklan