Gus Miftah dan Polemik Olok-Olok Pedagang Es Saat Pengajian Magelang

Jatengvox.com – Nama Gus Miftah, pendakwah yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, tengah menjadi perbincangan hangat.

Hal ini bermula dari insiden di acara Magelang Bersholawat, di mana seorang pedagang es teh dan air mineral kemasan menjadi objek olokan di atas panggung.

Kejadian ini memicu reaksi beragam dari netizen. Dalam unggahan di media sosial, salah satu netizen, melalui akun @balyabinmalk*, mengungkap identitas pedagang tersebut.

“Sudah ketemu ya alamat saudara kita ini yang dihina oleh Miftah! Tunggu updatenya, ada orang baik yang akan berbagi rezeki kepadanya,” tulisnya.

Netizen itu bahkan membuka donasi untuk membantu pedagang yang disebut bernama Pak Pun atau Pak Dolop, yang berasal dari Gesari, Banyusari, Grabag, Magelang.

Baca juga:  Ridwan Kamil Siapkan Aplikasi Rahasia untuk Atasi Bullying di Jakarta, Apa Isinya?

Kronologi Kejadian

Insiden ini bermula saat pedagang tersebut hadir di acara dakwah yang juga dihadiri Gus Yusuf Chudlori dan Habib Zaidan Bin Yahya.

Ia membawa dagangannya dengan berjalan kaki sambil menyaksikan dakwah.

Melihat hal ini, sebagian hadirin meminta Gus Miftah memborong dagangan pria itu. Namun, respon Gus Miftah menuai kontroversi.

Dengan menggunakan bahasa Jawa, ia berceletuk, “Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go**!”*

Ucapan ini memicu tawa di panggung, namun di dunia maya, responsnya berbalik tajam.

Gelombang Kritik dan Dukungan

Pernyataan tersebut langsung menjadi viral dan membuat Gus Miftah menjadi topik tren di platform X (dulu Twitter).

Baca juga:  Bill Gates Datang ke Indonesia Khusus untuk Lihat Program Makan Bergizi Gratis

Banyak yang mengkritik tindakannya. Salah satunya adalah Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia.

“Semoga penjual minuman yg digoblok2in penceramah agama itu ditinggikan derajatnya oleh Allah. Beban di atas kepalanya mungkin tak bernilai dibanding harga sendal si penceramah,” tulisnya.

Di sisi lain, banyak pula yang mendoakan agar pedagang tersebut mendapatkan keberkahan dari peristiwa ini.

“Tapi ingat, dia sedang berjihad menafkahi keluarganya! Sungguh Allah adalah seadil-adilnya penilai,” tambah Islah.

Donasi Mengalir untuk Sang Pedagang

Tak berhenti pada kritik, sejumlah netizen mengambil langkah konkret dengan membuka donasi untuk membantu Pak Pun.

Baca juga:  Gus Miftah dan Bude Yati Pesek Kembali Jadi Perbincangan, Sorotan pada Video Lama yang Viral

Rekening donasi telah dibagikan di media sosial, dan penggalangan dana ini menjadi simbol solidaritas terhadap sesama.

Refleksi dari Insiden

Kejadian ini mengingatkan pentingnya menjaga perkataan, terlebih ketika berada di panggung publik.

Sebagai tokoh yang menjadi panutan, ucapan seorang pendakwah memiliki dampak luas.

Sebaliknya, insiden ini juga menunjukkan sisi positif dari masyarakat Indonesia yang tanggap untuk membantu mereka yang terpinggirkan.

Meski kontroversial, peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya empati dalam berkomunikasi, baik di ranah publik maupun pribadi.

Semoga kejadian ini membawa hikmah bagi semua yang terlibat.

Pos terkait

mandira-ads