Mengapa Kita Cenderung Overthinking di Malam Hari? Ini Penjelasannya!

Jatengvox.com – Apakah kamu sering terjaga di malam hari karena pikiran yang tak kunjung berhenti berputar? Overthinking di malam hari bukanlah hal yang asing, bahkan banyak orang mengalaminya.

Malam sering kali menjadi waktu bagi pikiran kita untuk memutar ulang berbagai kejadian, menganalisis percakapan, atau merencanakan hal-hal yang sebenarnya belum tentu terjadi.

Lalu, mengapa kita lebih rentan overthinking saat malam tiba? Mari kita lihat beberapa penyebabnya.

Keheningan Malam Memicu Pikiran yang Mendalam

Di siang hari, aktivitas kita dipenuhi berbagai macam kesibukan, mulai dari pekerjaan, studi, hingga interaksi sosial.

Aktivitas ini membantu mengalihkan perhatian kita dari hal-hal yang mengganggu pikiran.

Namun, saat malam tiba, situasinya berubah. Suasana yang sunyi dan minim gangguan memudahkan pikiran untuk “berlari bebas” tanpa batas.

Di sinilah overthinking sering kali mulai muncul, saat kita tidak lagi terdistraksi dan akhirnya tenggelam dalam pikiran kita sendiri.

Baca juga:  Flu Tak Kunjung Sembuh? Mungkin Ini Kesalahan yang Sering Kamu Lakukan
Otak Kita Merupakan “Pemecah Masalah” Alami

Secara alami, otak kita dirancang untuk mencari solusi dan memecahkan masalah. Ketika malam tiba, otak kita mungkin mulai mengolah kembali masalah yang belum selesai dari hari itu atau hal-hal yang membuat kita khawatir tentang masa depan.

Siklus ini terjadi karena otak berusaha keras menemukan jawaban atau solusi, meskipun tidak selalu ada solusi yang instan.

Akibatnya, kita malah merasa terjebak dalam pusaran overthinking yang terus berlanjut.

Kecemasan Sosial dan Beban Emosi

Terkadang, overthinking di malam hari dipicu oleh kecemasan sosial atau beban emosional yang tertumpuk sepanjang hari.

Situasi-situasi yang penuh tekanan atau percakapan yang rumit mungkin akan terus teringat, seolah-olah ada yang belum tuntas.

Pikiran kita akan terus menelusuri detail-detail kecil yang bisa jadi tidak bermakna bagi orang lain, tetapi sangat membekas bagi kita.

Inilah yang kemudian menjadi sumber overthinking, di mana kita mempertanyakan setiap kata, ekspresi, atau tindakan yang kita lakukan.

Baca juga:  Overthinking dan Anxiety, Bagaimana Gen Z Mengatasinya?
Kurangnya Rasa Aman Menyebabkan Kekhawatiran

Kondisi kurangnya rasa aman, baik secara emosional atau fisik, bisa menjadi pemicu utama overthinking di malam hari.

Orang-orang yang sedang menghadapi tekanan hidup, ketidakpastian masa depan, atau bahkan masalah kesehatan mental, lebih rentan merasa cemas saat malam hari.

Ketika rasa aman tersebut terganggu, otak kita mulai mencari cara untuk melindungi diri, yang ironisnya malah membuat kita sulit tidur.

Ini adalah respon alami dari tubuh yang berusaha menghadapi ancaman, walaupun ancaman itu mungkin hanya ada dalam pikiran kita.

Ketidakseimbangan Hormon Kortisol

Hormon kortisol, atau yang sering disebut sebagai “hormon stres,” juga berperan besar dalam kecenderungan overthinking pada malam hari.

Biasanya, kadar kortisol menurun saat malam hari untuk membantu kita rileks dan tidur. Namun, pada beberapa orang yang mengalami stres atau kecemasan berlebih, kadar kortisol mereka tetap tinggi.

Baca juga:  Efek Positif Rutin Berolahraga pada Fungsi Otak Anda

Akibatnya, mereka justru merasa lebih gelisah saat malam tiba, membuat overthinking sulit dihindari.

Cara Mengatasi Overthinking di Malam Hari

Untuk mengatasi overthinking di malam hari, ada beberapa langkah yang bisa kamu coba. Pertama, cobalah untuk menuliskan apa yang ada di pikiranmu.

Menulis dapat membantu melepaskan beban pikiran yang menumpuk dan memberi ruang bagi otak untuk beristirahat.

Selain itu, lakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi sebelum tidur untuk menenangkan pikiran.

Menghindari konsumsi media yang dapat memicu stres, seperti berita atau media sosial, juga penting agar pikiran tidak semakin kacau.

Jika memungkinkan, tentukan waktu khusus di siang hari untuk merenung dan merencanakan hal-hal yang perlu dipikirkan, sehingga malam hari bisa lebih fokus pada istirahat dan tidur yang berkualitas.***

Pos terkait

mandira-ads

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *